RIBUAN warga Palestina berduyun-duyun ke masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur pada Jumat (16/4) pertama bulan suci Ramadan. Yerusalem timur merupakan daerah yang dicaplok Israel.
Kepala Dewan Urusan Waqf Islam Sheikh Azzam al-Khatib mengatakan kepada AFP sekitar 70 ribu jemaah datang dari Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan komunitas Arab di Israel. Ramadan lalu, "Mereka (otoritas Israel) tidak mengizinkan siapa pun memasuki Al-Aqsa kecuali saya," katanya.
Cogat, badan militer Israel yang mengelola Tepi Barat, mengatakan 10 ribu warga Palestina yang divaksinasi telah diberi izin tahun ini untuk memasuki Yerusalem untuk salat. Polisi menutup jalan di sekitar Yerusalem saat bus yang penuh dengan peziarah masuk.
Di dalam masjid Al-Aqsa, pria dan wanita Palestina duduk di lantai berkarpet, membaca kitab suci Al-Qur'an. Saat salat berakhir, jemaah berjalan keluar dari kompleks suci dengan sajadah terlipat dan tersampir di bahu mereka.
Daoud Salhab, 67, dari Yerusalem timur, menyebutnya hari emas setelah tiada acara pada Ramadan tahun lalu. Penduduk Yerusalem lain, Majd Abu Myyaly, 27, mengatakan dia telah menerima vaksin melawan covid-19 yang membantu menurunkan tingkat infeksi di Israel.
Namun, bibinya di dekat Ramallah di Tepi Barat, ditolak Israel untuk masuk ke Yerusalem untuk berdoa. "Ini sulit," katanya. "Setiap Ramadan, dia mendapat izin, tapi tidak tahun ini." (OL-14)