Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KAPAL raksasa Ever Given yang terjebak di Terusan Suez Mesir dan melumpuhkan perdagangan dunia selama hampir seminggu disita atas perintah pengadilan, sampai pemilik kapal membayar kompensasi sebesar US$900 juta atau sekitar Rp13 triliun.
Kapal seberat 200.000 ton itu terjebak secara diagonal di arteri perdagangan global yang sempit pada 23 Maret. Hal ini memicu upaya besar-besaran selama enam hari oleh petugas di Mesir dan spesialis penyelamatan internasional untuk membebaskannya.
Perusahaan data maritim Lloyd's List mengatakan, peristiwa ini mengakibatkan sekitar US$9,6 miliar kargo antara Asia dan Eropa tertahan setiap hari karena macet. Mesir juga kehilangan pendapatan antara US$12-15 juta setiap hari selama kanal itu tertutup, menurut otoritas kanal.
"MV Ever Given disita karena gagal membayar ganti rugi US$900 juta," kata kepala Otoritas Terusan Suez (SCA) Osama Rabie.
Rabie tidak secara eksplisit mengutip pemilik kapal asal Jepang Shoei Kisen Kaisha, tetapi sumber berbeda di SCA mengatakan pada Selasa (13/4) bahwa negosiasi mengenai kerusakan antara perusahaan itu, perusahaan asuransi dan otoritas kanal sedang berlangsung.
Kapal milik Jepang yang dioperasikan Taiwan, dan berbendera Panama dipindahkan ke tempat berlabuh di Great Bitter Lake di kanal itu setelah dibebaskan pada 29 Maret. Dan antrean sebanyak 420 kapal di pintu masuk utara dan selatan ke kanal dibersihkan lebih awal pada April.
"Angka kompensasi dihitung berdasarkan kerugian yang diderita oleh kapal yang di darat serta biaya pengapungan dan pemeliharaan," kata Rabie, mengutip putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Ekonomi Ismailia di Mesir.
Pelarangan kapal dan upaya penyelamatan intensif juga dilaporkan mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada kanal.
Dalam pengajuan pengadilannya, SCA mengacu pada Pasal 59 dan 60 undang-undang perdagangan maritim Mesir yang menetapkan bahwa kapal akan tetap disita sampai jumlah tersebut dibayar penuh.
Tetapi para analis telah memperingatkan bahwa membagi tanggung jawab hukum atas kerugian yang diderita oleh banyak pihak kemungkinan akan terjadi dalam proses pengadilan internasional yang berlarut-larut dan kompleks.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah mengesampingkan pelebaran bentangan selatan kanal di mana kapal terjebak secara diagonal.
Sisi mengawasi perluasan bagian utara, yang mencakup pelebaran bentangan yang ada dan memperkenalkan jalur air paralel sepanjang 35 km, hingga banyak keriuhan di tahun 2014-2015. Tetapi itu dicapai dengan biaya lebih dari US$8 miliar, tanpa meningkatkan pendapatan dari kanal secara signifikan.
baca juga: Kapal Ever Given Berhasil Mengapung
Terusan Suez menghasilkan Mesir lebih dari US$5,7 miliar pada tahun fiskal 2019-2020, menurut angka resmi, sedikit berubah dari US$5,3 miliar yang diperoleh pada tahun 2014.
Otoritas Mesir telah menyajikan pembebasan kapal sebagai pembenaran atas kemampuan teknik dan penyelamatan negara itu, tetapi para pengamat juga menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh para ahli penyelamatan internasional. (Straitstimes/OL-3)
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Upaya evakuasi pun dilakukan dengan mengerahkan Alut berupa RIB 01 Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana dan KP Tanjung Rening XI 2006 Polair Polres Jembrana.
Sebanyak 45 ton pasir timah kering gagal diselundupkan ke Malaysia seusai kapal yang mengangkutnya kandas di muara Sungai Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel)
Ada sebanyak tujuh wisatawan asing dan tiga kru kapal diangkut kapal tersebut, selamat
KSOP Kelas I Tanjung Emas terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi terhadap tiga kapal tersebut.
KAPAL perang angkatan laut Malaysia tenggelam di lepas pantai Johor pada Minggu (25/8).
Lebih dari 20 jenazah berhasil dievakuasi setelah kapal yang membawa migran menuju Eropa tenggelam di lepas pantai Senegal utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved