Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKTIVITAS pengiriman di Terusan Suez, Mesir kembali bergerak pada Senin (29/3) malam setelah kapal tunda berhasil mengapungkan kapal kontainer raksasa Ever Given yang kandas hingga menyumbat kanal tersebut selama hampir seminggu.
"Setelah kapal sepanjang 400 meter itu dibongkar, 113 kapal diperkirakan akan transit di kedua arah kanal pada Selasa dini hari," kata ketua Otoritas Terusan Suez (SCA) Osama Rabie kepada wartawan.
Dia mengatakan, antrean 422 kapal yang menumpuk bisa dibersihkan dalam tiga setengah hari. Ever Given sebelumnya kandas secara diagonal di bagian selatan kanal akibat angin kencang pada 23 Maret lalu, menghentikan lalu lintas di rute pengiriman terpendek antara Eropa dan Asia. Evergreen Line, yang menyewa Ever Given mengatakan kapal tersebut akan diperiksa kelayakannya di Danau Great Bitter, yang memisahkan dua bagian kanal.
"Kapal itu siap untuk navigasi terbatas setelah pemeriksaan awal dan tidak ada satupun peti kemas yang rusak, tapi penyelidikan kedua akan lebih tepat dan jika terpengaruh akan terlihat," jelas Rabie.
Pada Senin pagi, petugas penyelamat dari SCA bekerja sama dengan tim dari perusahaan Belanda Smit Salvage mengapungkan kembali kapal dan meluruskannya di kanal.
Setelah beberapa jam, kapal itu bergeser sebentar kembali melintasi kanal sebelum bermanuver bebas oleh kapal tunda saat air pasang berubah, menurut sumber di kanal.
“Tekanan waktu untuk menyelesaikan operasi ini terbukti dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata CEO pemilik Smit Salvage Boskalis, Peter Berdowski setelah Ever Given diapungkan kembali.
Perusahaan mengatakan sekitar 30.000 meter kubik pasir dikeruk untuk mengapung kembali kapal kontainer berbobot 224.000 ton itu serta total 11 kapal tunda dan dua kapal tunda laut yang kuat digunakan untuk menarik kapal itu. Evergreen Line, yang menyewa Ever Given, mengonfirmasi bahwa kapal telah berhasil diapungkan kembali dan mengatakan akan direposisi di danau yang terletak di antara dua bagian kanal dan diperiksa kelayakannya untuk berlayar.
Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), manajer teknis kapal peti kemas, mengatakan tidak ada laporan pencemaran atau kerusakan kargo. Kapal-kapal yang menunggu untuk transit di kanal tersebut di antaranya merupakan puluhan kapal kontainer, kapal curah, kapal tanker minyak dan kapal gas alam cair (LNG) atau gas petroleum cair (LPG). Rabie mengatakan dalam empat hari, lalu lintas akan kembali normal.
"Kami akan bekerja siang dan malam untuk mengakhiri backlog. Kapal-kapal yang ukurannya mirip dengan Ever Given, yang merupakan salah satu kapal kontainer terbesar di dunia, dapat melewati kanal dengan aman," tambahnya.
SCA tidak akan mengubah kebijakannya untuk menerima kapal sejenis. Grup pengiriman Maersk mengatakan gangguan lanjutan pada pengiriman global bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk terurai. Pemilik dan penyewa kapal yang tertunda menghadapi kerugian setidaknya US$24 juta dalam biaya yang tidak dapat mereka ganti karena polis asuransi mereka tidak mengcovernya dan pemilik kargo juga dapat menghadapi kerugian yang tidak diasuransikan, menurut sumber industri.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang tidak secara terbuka mengomentari kemacetan tersebut, mengatakan Mesir telah mengakhiri krisis dan memastikan dimulainya kembali perdagangan melalui kanal. Harga minyak turun 1 persen setelah kapal itu diapungkan kembali, sementara saham Evergreen Marine Corp yang terdaftar di Taiwan naik.
Sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia melewati Terusan Suez, yang merupakan sumber penting pendapatan mata uang asing bagi Mesir. Penghentian itu menghabiskan biaya US$14-15 juta per hari.
baca juga: Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Naik Sedikit
Tarif pengiriman untuk kapal tanker produk minyak naik hampir dua kali lipat setelah kapal terdampar, dan kemacetan telah mengganggu rantai pasokan global, mengancam penundaan yang mahal bagi perusahaan yang sudah berurusan dengan pembatasan covid-19. Maersk termasuk di antara pengirim yang mengubah rute kargo di sekitar Tanjung Harapan, menambahkan waktu hingga dua minggu untuk perjalanan dan biaya bahan bakar tambahan. (Straitstimes/OL-3)
Upaya evakuasi pun dilakukan dengan mengerahkan Alut berupa RIB 01 Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana dan KP Tanjung Rening XI 2006 Polair Polres Jembrana.
Sebanyak 45 ton pasir timah kering gagal diselundupkan ke Malaysia seusai kapal yang mengangkutnya kandas di muara Sungai Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel)
Ada sebanyak tujuh wisatawan asing dan tiga kru kapal diangkut kapal tersebut, selamat
KSOP Kelas I Tanjung Emas terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi terhadap tiga kapal tersebut.
KAPAL perang angkatan laut Malaysia tenggelam di lepas pantai Johor pada Minggu (25/8).
Lebih dari 20 jenazah berhasil dievakuasi setelah kapal yang membawa migran menuju Eropa tenggelam di lepas pantai Senegal utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved