Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ethiopia: Pasukan Eritrea Mulai Menarik Diri dari Tigray

Mediaindonesia.com
04/4/2021 18:54
Ethiopia: Pasukan Eritrea Mulai Menarik Diri dari Tigray
Seorang remaja memilih buku yang hancur di sebuah sekolah menengah di Wukro, Ethiopia, setelah pasukan Eritrea melakukan penyerangan.(EDUARDO SOTERAS / AFP)

PASUKAN Eritrea mulai menarik diri dari wilayah Tigray,  Ethiopia bagian utara, kata Kementerian Luar Negeri Ethiopia.

Amerika Serikat (AS), Jerman, Prancis, dan negara-negara G7 lainnya pada Jumat (2/4) menyerukan penarikan tentara Eritrea dengan cepat, tanpa syarat dan dapat diverifikasi, diikuti oleh proses politik yang dapat diterima oleh semua warga Ethiopia.

Dalam tanggapan yang dikeluarkan Sabtu (3/4) malam melalui Kementerian Luar Negeri, Ethiopia mengatakan bahwa pernyataan menteri luar negeri G7 belum mengakui langkah-langkah penting yang diambil untuk memenuhi kebutuhan kawasan.

"Pasukan Eritrea yang telah melintasi perbatasan ketika diprovokasi oleh TPLF (Front Pembebasan Rakyat Tigray) sekarang mulai mengungsi dan Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia telah mengambil alih menjaga perbatasan nasional," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pertempuran meletus di Tigray pada awal November setelah pasukan yang setia kepada partai yang memerintah di sana - TPLF - menyerang pangkalan militer di seluruh wilayah. Pada akhir November, pasukan federal menggulingkan TPLF dari ibu kota Mekelle dan pemerintah Ethiopia mengumumkan kemenangan.

Ribuan orang tewas dalam konflik tersebut, ratusan ribu orang terusir dari rumah mereka dan ada kekurangan makanan, air dan obat-obatan di wilayah tersebut. Pemerintah mengatakan sebagian besar pertempuran telah berhenti tetapi masih ada insiden penembakan yang terisolasi.

Akses penuh ke kawasan itu sekarang telah diberikan kepada organisasi kemanusiaan, kata Kementerian Luar Negeri, seraya menambahkan bahwa penyelidikan bersama dengan para ahli eksternal atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia akan segera dimulai.

"Sementara pemerintah ... sejujurnya menghargai keprihatinan yang diungkapkan, sudah terlalu jelas bahwa pasokan makanan dan bantuan obat-obatan harus menjadi inti dari ekspresi keprihatinan," kata kementerian itu. (Ant/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya