Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TAHANAN politik Rusia Alexei Navalny, Rabu (31/3), mengatakan dirinya akan menggelar mogok makan untuk menuntut perawatan medis yang layak untuk sakit punggung dan mati rasa pada kakinya.
Kritikus Presiden Vladimir Putin itu, yang tengah menjalani vonis penjara selama 2,5 tahun di salah satu koloni penjara paling kelamaan di Rusia, mengatakan dia kehilangan rasa pada kedua kakinya.
Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dirinya mengalami syaraf kejepit yang awalnya menyebabkan kaki kanannya mati rasa. Dia kemudian menyebut otoritas penjara menolak memberikan perawatan medis yang layak bagi dirinya.
Baca juga: AS Ancam Berlakukan Kembali Sanksi untuk Belarus
Dia mengeluh karena hanya diberi obat penghilang rasa sakit dan tidak didiagnosa secara layak.
Dalam unggahan di Instagram, Rabu (31/3), Navalny mengatakan rasa sakit di punggungnya telah menyebabkan dia kehilangan rasa di kakinya.
"Saya akan melakukan mogok makan menuntut agar hukum ditaati dan dokter diizinkan memeriksa saya," ujar Navalny. (AFP/OL-1)
Pengadilan di Moskow memerintahkan penangkapan in absentia terhadap Yulia Navalnaya, istri dari politisi oposisi Alexey Navalny, dengan tuduhan berpartisipasi dalam organisasi ekstremis.
Majalah Forbes memasukkannya sebagai salah satu orang terkaya di struktur militer Rusia.
Para pendukung Navalny di Rusia, meskipun tanpa harapan untuk perubahan politik, menemukan dukungan bersama dalam menghadapi pemerintahan keras Vladimir Putin.
Yulia Navalnaya meneruskan perjuangan suaminya, Alexei Navalny melawan Putin dengan gerakan Siang Melawan Putin, di mana warga ke TPS memilih kandidat selain Putin.
Leonid Volkov, figur oposisi utama Rusia dan sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, mengalami serangan di luar rumahnya di Lithuania, Selasa (12/3).
Sebanyak 43 negara mendesak penyelidikan internasional atas kematian oposisi Rusia Alexei Navalny.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved