Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TAHANAN politik Rusia Alexei Navalny, Rabu (31/3), mengatakan dirinya akan menggelar mogok makan untuk menuntut perawatan medis yang layak untuk sakit punggung dan mati rasa pada kakinya.
Kritikus Presiden Vladimir Putin itu, yang tengah menjalani vonis penjara selama 2,5 tahun di salah satu koloni penjara paling kelamaan di Rusia, mengatakan dia kehilangan rasa pada kedua kakinya.
Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dirinya mengalami syaraf kejepit yang awalnya menyebabkan kaki kanannya mati rasa. Dia kemudian menyebut otoritas penjara menolak memberikan perawatan medis yang layak bagi dirinya.
Baca juga: AS Ancam Berlakukan Kembali Sanksi untuk Belarus
Dia mengeluh karena hanya diberi obat penghilang rasa sakit dan tidak didiagnosa secara layak.
Dalam unggahan di Instagram, Rabu (31/3), Navalny mengatakan rasa sakit di punggungnya telah menyebabkan dia kehilangan rasa di kakinya.
"Saya akan melakukan mogok makan menuntut agar hukum ditaati dan dokter diizinkan memeriksa saya," ujar Navalny. (AFP/OL-1)
Moskow mengumumkan pengusiran itu, beberapa jam setelah Borrell bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, untuk membahas hubungan antara kedua negara.
Kritikus Kremlin Alexei Navalny telah dipindahkan dari penjara Moskow ke lokasi yang tidak diketahui.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut sanksi AS sebagai serangan anti-Rusia yang bermusuhan dengan dalih yang tidak masuk akal.
Navalny merasakan sakit di kakinya dan dia meminta bantuan untuk mendapatkan suntikan Diklofenak untuk mengurangi rasa sakit
"Saya melakukan mogok makan menuntut agar hukum ditaati dan dokter diizinkan mengunjungi saya,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved