Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AS Ancam Berlakukan Kembali Sanksi untuk Belarus

Basuki Eka Purnama
01/4/2021 06:46
AS Ancam Berlakukan Kembali Sanksi untuk Belarus
Polisi menangkap seorang demonstran di Minsk, Belarus.(AFP/STR)

AMERIKA Serikat (AS), Rabu (31/3), memperingatkan Belarus bahwa sanksi terhadap sembilan perusahan milik pemerintah Belarus akan kembali diberlakukan jika para tahanan prodemokrasi tidak dibebaskan.

AS melarang transaksi dengan perusahaan petrokimia dan industri asal Belarus, termasuk perusahaan minyak Belneftekhim, selepas pemilu 2006 yang dituding dicurangi oleh Presiden Alexander Lukashenko.

Departemen Keuangan AS telah mencabut sanksi itu pada 2015 setelah menyebut ada kemajuan di Belarus.

Baca juga: AS Kecam Tiongkok yang Tekan Partisipasi Politik Hong Kong

Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden menegaskan tanpa ada aksi dari pemerintah Belarus, AS tidak akan memberikan lisensi baru bagi perusahaan asal negara itu saat lisensi mereka habis pada 24 April mendatang.

"Sangat disayangkan kami melihat situasi HAM yang memburuk hingga titik terendah dalam sejarah Belarus dengan lebih dari 300 orang menjadi tahanan politik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.

"Langkah ini tidak bisa dibatalkan," lanjutnya mengenai lisensi perusahaan Belarus. "Karenanya, kami meminta pemerintah Belarus mengambil langkah penting dengan melepas seluruh tahanan politik."

Lukashenko menghadapi tantangan terberat selama hampir 2,5 dekade memimpin Belarus setelah menjadi presiden untuk masa jabatan keenam, Agustus, lewat kemenangan dalam pemilu yang disebut penuh kecurangan. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya