Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Aksi Represif Militer Myanmar Kembali Telan Korban Jiwa

Atikah Ishmah Winahyu
11/3/2021 20:25
Aksi Represif Militer Myanmar Kembali Telan Korban Jiwa
Dua biksu muda berjalan di depan barikade yang dibuat pengunjuk rasa di kota Yangon, Myanmar, Kamis (11/3)(AFP)

AKSI represif militer Myanmar kembali menelan korban jiwa. Kamis (11/3) sembilan orang dilaporkan tewas akibat tindak kekerasan aparat keamanan terhadap para demonstran   

Enam orang tewas di pusat kota Myaing ketika pasukan keamanan menembaki para pemprotes. "Kami melakukan protes dengan damai. Aku tidak percaya mereka melakukannya," ungkap seorang saksi mata.

Sedangkan di Bago, yang berada di timur laut Yangon, satu orang tewas. Sedangkan dua korban tewas lainnya terdapat di kota Mandalay dan Dagon.

Korban tewas kebanyakan kerena luka tembak di kepala. Tindakan kekerasan aparat keamanan juga membuat belasan orang lainnya mengalami luka.

Tindakan kekerasan militer Myanmar tetap berlangsung meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meminta militer untuk menahan diri dalam menanggapi aksi demonstrasi. Myanmar berada dalam kekacauan sejak militernya menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Perebutan kekuasaan, hanya satu dekade setelah berakhirnya 49 tahun pemerintahan militer yang ketat, memicu protes besar-besaran di seluruh negeri.

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik mengatakan pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 60 pengunjuk rasa dan menangkap 2.000 lainnya.

Sementara itu, Amnesty International menuduh militer menggunakan gudang senjata medan perang dalam pembunuhan besar-besaran terhadap para pengunjuk rasa. Dalam laporannya, kelompok hak asasi manusia tersebut mengatakan senjata itu termasuk senapan mesin ringan, senapan sniper, dan senapan semi-otomatis. (Aljazeera/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya