Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Dua Pengunjuk Rasa Myanmar Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Atikah Ishmah Winahyu
08/3/2021 22:34
Dua Pengunjuk Rasa Myanmar Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
Unjuk rasa di Myanmar(AFP)

DUA pengunjuk rasa dilaporkan tewas akibat luka tembak di kepala saat serikat buruh terbesar Myanmar memulai pemogokan nasional untuk memprotes kudeta militer.

Foto yang diunggah di Facebook pada Senin (8/3) menunjukkan mayat dua pria tergeletak di jalan di kota utara Myitkyina.

Saksi mata mengatakan, mereka ikut serta dalam protes ketika polisi menembakkan granat kejut dan gas air mata. Beberapa orang kemudian terkena tembakan dari gedung-gedung di dekatnya.

 

Seorang saksi yang mengaku turut membantu memindahkan mayat, mengatakan bahwa dua orang ditembak di kepala dan meninggal di tempat, sementara tiga orang terluka.

 

“Betapa tidak manusiawi membunuh warga sipil yang tidak bersenjata,” kata saksi, seorang pria berusia 20 tahun.

 

“Kita harus memiliki hak untuk memprotes secara damai,” imbuhnya.

Penembakan itu terjadi ketika toko-toko, pabrik dan bank di kota Yangon ditutup, menanggapi seruan dari 18 organisasi buruh yang mendesak serikat pekerja dan non-serikat untuk menghentikan pekerjaan guna membalikkan kudeta 1 Februari dan memulihkan Aung San Suu Pemerintahan Kyi yang terpilih untuk berkuasa.

“Saat ini, untuk mengambil tindakan guna mempertahankan demokrasi kita,” kata serikat pekerja yang mewakili industri termasuk konstruksi, pertanian dan manufaktur.

“Tidak ada yang bisa memaksa warga Myanmar untuk bekerja. Kami bukan budak junta militer sekarang dan kami tidak akan pernah menjadi budak," tegasnya.

Mereka menambahkan bahwa penghentian secara nasional akan berlanjut sampai demokrasi kembali. (Aljazeera/OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik