Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi turut hadir dalam pertemuan informal secara virtual dengan para Menlu di kawasan ASEAN untuk membahas perkembangan situasi di Myanmar yang semakin mengkhawatirkan.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menekankan bahwa keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Myanmar harus menjadi prioritas nomor satu. Oleh karena itu, dia mendesak pasukan keamanan Myanmar untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan dan kekerasan.
Retno juga mengajak ASEAN untuk turut berperan dalam membantu keperluan kemanusiaan.
“Indonesia menekankan pentingnya akses kemanusiaan bagi semua orang yang memerlukan, termasuk para tahanan politik,” kata Retno dalam konferensi pers, Selasa (2/3).
“ASEAN telah memiliki ASEAN AdHoc Task Force for Rakhine State yang dapat diperkuat untuk menjalankan misi ini. Saya juga sampaikan, Sekjen ASEAN juga dapat menjajaki kerja sama kemanusiaan terkait kerja sama vaksin,” tambahnya.
Baca juga: Junta Myanmar Imbau Pasukan Keamanan tidak Gunakan Peluru Tajam
Selain itu, Retno juga menilai restorasi demokrasi kembali ke situasi normal harus terus didorong. Keinginan, kepentingan, dan suara rakyat Myanmar harus dihormati.
“Indonesia mendesak agar semua pihak terkait untuk memulai dialog dan komunikasi. Dan Kondisi yang kondusif bagi komunikasi dan dialog harus segera diciptakan termasuk melepaskan tahanan politik,: tegasnya.
Menurutnya, komunikasi dan dialog internal antara sesama pemangku kepentingan di Myanmar selalu menjadi pilihan terbaik. Namun, dia yakin ASEAN juga siap untuk memfasilitasi dialog tersebut jika diminta.
Terakhir, Retno meminta agar perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan harus terus dijaga.
“Indonesia menekankan bahwa semua negara anggota ASEAN memiliki kewajiban untuk menjaga situasi ini. Jika kita gagal mempertahankan situasi ini, maka kita tidak akan dapat mewariskan perdamaian kepada anak dan cucu kita,” ujarnya.
“Keinginan dan niat baik ASEAN untuk membantu tidak akan dapat dijalankan jika Myanmar tidak membuka pintu bagi ASEAN,” tandasnya. (OL-4)
Gedung Putih menyatakan bahwa menangani masalah kudeta di Myanmar adalah prioritas bagi Amerika Serikat dan peninjauan terhadap sanksi untuk negara tersebut.
Seorang pejabat senior dari NLD mengatakan dirinya telah mengetahui Aung San Suu Kyi berada di bawah tahanan rumah di ibu kota Naypyidaw
Indonesia dan Malaysia berharap persoalan politik yang terjadi di Myanmar bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Twitter mengutuk langkah Myanmar yang memblokir akses ke platformnya, sebagai bagian dari tindakan keras yang meluas di media sosial beberapa hari setelah kudeta.
Akses internet telah dipulihkan di Myanmar pada Minggu (7/2), lapor Netblocks, ketika blokade web nasional gagal mengekang kemarahan publik dan protes terhadap kudeta militer.
Kudeta militer tersebut telah memicu kecaman dari dunia internasional, meskipun Tiongkok menolak untuk mengkritik para jenderal tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved