Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Lebih dari 11.000 dosis vaksin Ebola diharapkan tiba di Guinea akhir pekan ini dan vaksinasi dapat dimulai secepatnya pada Senin, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) dan Kementerian Kesehatan Guinea, Kamis (18/2).
Direktur WHO untuk kawasan Afrika, Matshidiso Moeti, saat konferensi pers mengatakan bahwa 11.000 dosis vaksin sedang disiapkan di Jenewa, sementara 8.600 dosis tambahan akan dikirim dari Amerika Serikat.
Penasihat senior menteri kesehatan Guinea, Mohamed Lamine Yansane, melalui jumpa pers menyebutkan bahwa secepatnya vaksin mendarat di Guinea pada Minggu, dan imunisasi dapat dimulai keesokan harinya.
Otoritas kesehatan di kawasan dan organisasi internasional bertekad menghentikan kemunculan kembali penyakit tersebut di Guinea dan Kongo guna mencegah terulangnya wabah 2013-2016 di Afrika Barat, yang menelan 11.300 lebih korban jiwa, sebagian besar di Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Peristiwa itu menjadi epidemi Ebola paling mematikan sepanjang sejarah.
"Saya rasa bahwa sama sekali tidak mungkin kami mengalami situasi yang sama ... seperti di masa lalu," kata Moeti, menambahkan bahwa terdapat respons yang sangat cepat dari kedua negara terkait pengalaman sebelumnya.
WHO telah meminta enam negara Afrika untuk mewaspadai kemungkinan infeksi Ebola setelah Guinea melaporkan kasus baru dan Republik Demokratik Kongo mengungkapkan bahwa infeksi baru di wilayah tersebut merupakan kemunculan wabah sebelumnya. (Ant-OL-12)
WHO juga menyoroti praktik pemakaman korban ebola yang berisiko menyebarkan virus. Orang yang terinfeksi ebola akan mengalami pendarahan dan kegagalan organ tubuh.
"Tidak jarang kasus-kasus sporadis muncul setelah epidemi."
Dua orang telah tertular Ebola dan meninggal pekan ini di provinsi Kivu Utara di Republik Demokratik Kongo.
Saat ini, korban kedua dilaporkan telah meninggal dunia. Korban merupakan pekerja pertanian berusia 60 tahun
Salah satu korban terbaru di Guinea adalah seorang perawat yang jatuh sakit pada akhir Januari dan dimakamkan pada 1 Februari 2021.
Kantor PBB Guinea mencuit di Twitter bahwa penerbangan pertama yang membawa para ahli dan peralatan sanitasi tiba di Nzerekore pada Senin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved