Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat kasus kematian akibat virus ebola di Uganda, Afrika Timur bertambah menjadi 29 orang. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sejauh ini kasus ebola mencapai 63 kasus.
"Sejauh ini, 63 kasus yang dikonfirmasi dan kemungkinan telah dilaporkan, termasuk 29 kematian. Sebanyak 10 petugas kesehatan telah terinfeksi, dan 4 di antaranya meninggal," kata Tedros dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/10.
Sementara baru terkonfirmasi 4 orang telah pulih dan menerima perawatan lanjutan. WHO terus mendukung pemerintah untuk menanggapi wabah penyakit ebola di empat distrik tersebut.
Saat ini, WHO telah mengeluarkan US$2 juta dari Dana Darurat, dan bekerja sama dengan mitra untuk mendukung Kementerian Kesehatan Uganda dengan mengirimkan spesialis, persediaan, dan sumber daya tambahan. "Ketika ada keterlambatan dalam mendeteksi wabah ebola, normal jika kasus meningkat terus di awal dan kemudian menurun saat intervensi penyelamatan jiwa dan tindakan pengendalian wabah diterapkan," ujarnya.
Tedros mengatakan vaksin yang berhasil digunakan untuk mengekang wabah ebola baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo tidak efektif terhadap jenis virus ebola yang bertanggung jawab atas wabah ini di Uganda. Virus ebola dengan yang muncul merupakan virus dengan strain Sudan relatif jarang terjadi.
"Namun, beberapa vaksin sedang dalam berbagai tahap pengembangan untuk melawan virus ini, dua di antaranya dapat memulai uji klinis di Uganda dalam beberapa minggu mendatang, sambil menunggu persetujuan peraturan dan etika dari pemerintah Uganda," pungkasnya. (OL-12)
Uganda memulai uji coba vaksin eksperimental untuk melawan strain Sudan dari virus Ebola setelah wabah baru menyebabkan satu kematian dan dua kasus infeksi.
PENYAKIT misterius kembali muncul di kawasan Afrika. Kali ini, penyakit Dinga Dinga dilaporkan menyerang ratusan warga di distrik Bundibugyo, Uganda. Ini 7 faktanya.
RATUSAN warga di distrik Bundibugyo, Uganda, dinyatakan terinfeksi penyakit Dinga Dinga. Penyakit tersebut disebut mengingatkan pada wabah 'Dancing Plague' di Prancis tahun 1518.
PENYAKIT misterius bernama Dinga Dinga tengah mewabah di Uganda. Setidaknya 300 orang dilaporkan terkena penyakit Dinga Dinga yang membuat tubuh penderitanya bergetar seperti menari.
Sebuah insiden tragis terjadi di Pemukiman Pengungsi Palabek, Uganda, di mana 13 anak-anak dan satu orang dewasa tewas akibat sambaran petir saat kebaktian gereja.
Teknologi memainkan peran krusial dalam transformasi layanan kesehatan di Uganda, dengan penerapan berbagai aplikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved