Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kematian Akibat Virus Ebola di Uganda Menjadi 29 Orang

M. Iqbal Al Machmudi
06/10/2022 11:36
Kematian Akibat Virus Ebola di Uganda Menjadi 29 Orang
Ilustrasi: Petugas medis merawat pasien Ebola di Republik Demokratik Kongo, Maret 2019 silam.(AFP John Wessels )

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat kasus kematian akibat virus ebola di Uganda, Afrika Timur bertambah menjadi 29 orang. Direktur Jenderal WHO,  Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sejauh ini kasus ebola mencapai 63 kasus.

"Sejauh ini, 63 kasus yang dikonfirmasi dan kemungkinan telah dilaporkan, termasuk 29 kematian. Sebanyak 10 petugas kesehatan telah terinfeksi, dan 4 di antaranya meninggal," kata Tedros dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/10.

Sementara baru terkonfirmasi 4 orang telah pulih dan menerima perawatan lanjutan. WHO terus mendukung pemerintah untuk menanggapi wabah penyakit ebola di empat distrik tersebut.

Saat ini, WHO telah mengeluarkan US$2 juta dari Dana Darurat, dan bekerja sama dengan mitra untuk mendukung Kementerian Kesehatan Uganda dengan mengirimkan spesialis, persediaan, dan sumber daya tambahan. "Ketika ada keterlambatan dalam mendeteksi wabah ebola, normal jika kasus meningkat terus di awal dan kemudian menurun saat intervensi penyelamatan jiwa dan tindakan pengendalian wabah diterapkan," ujarnya.

Tedros mengatakan vaksin yang berhasil digunakan untuk mengekang wabah ebola baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo tidak efektif terhadap jenis virus ebola yang bertanggung jawab atas wabah ini di Uganda. Virus ebola dengan yang muncul merupakan virus dengan strain Sudan relatif jarang terjadi.

"Namun, beberapa vaksin sedang dalam berbagai tahap pengembangan untuk melawan virus ini, dua di antaranya dapat memulai uji klinis di Uganda dalam beberapa minggu mendatang, sambil menunggu persetujuan peraturan dan etika dari pemerintah Uganda," pungkasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya