Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Afsel Tunda Vaksinasi, WHO Minta Jangan Abaikan Vaksin AstraZeneca

Nur Aivanni
09/2/2021 11:01
Afsel Tunda Vaksinasi, WHO Minta Jangan Abaikan Vaksin AstraZeneca
Ilustrasi pemberian vaksin(AFP/RICARDO ARDUENGO)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras vaksin AstraZeneca masih menjadi alat vital dalam perang global melawan pandemi virus korona. Itu disampaikan setelah Afrika Selatan menunda dimulainya program inokulasi karena kekhawatiran tentang kemanjuran vaksin tersebut terhadap varian baru virus korona.

"Terlalu dini untuk menghentikan vaksin ini," kata Richard Hatchett yang mengepalai Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

"Sangat penting untuk menggunakan alat yang kita miliki seefektif mungkin," katanya saat berbicara pada konferensi pers WHO tentang pandemi virus korona.

Vaksin AstraZeneca saat ini merupakan bagian penting dari Covax, yang didirikan untuk mendapatkan vaksin covid-19 dan memastikan distribusi yang merata di seluruh dunia.

Itu menyumbang hampir semua dari 337,2 juta dosis vaksin yang disiapkan Covax untuk mulai dikirim ke sekitar 145 negara selama paruh pertama tahun ini setelah menerima otorisasi WHO.

Baca juga:  Vaksin Oxford-AstraZeneca 10% Efektif Lawan Varian Covid-19 Afsel

Namun, uji coba di University of Witwatersrand Johannesburg menyimpulkan vaksin tersebut hanya memberikan perlindungan minimal terhadap covid-19 ringan hingga sedang yang disebabkan oleh varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Itu adalah berita buruk bagi banyak negara miskin yang mengandalkan keuntungan logistik yang ditawarkan oleh vaksin AstraZeneca.

Afrika Selatan, negara yang paling terpukul di benua itu, akan memulai kampanyenya dalam beberapa hari mendatang dengan satu juta dosis vaksin AstraZeneca. Namun, pemerintah memutuskan untuk menundanya karena adanya hasil uji coba terhadap vaksin tersebut.

Afrika Selatan memiliki 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang akan kedaluwarsa pada April.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik