Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Para Jenderal Myanmar Pegang Kendali Setelah Kudeta

Nur Aivanni
02/2/2021 14:51
Para Jenderal Myanmar Pegang Kendali Setelah Kudeta
Aung San Suu Kyi(AFP/Frank Van BEEK/UN Photo/ICJ )

PARA Jenderal Myanmar tampak memegang kendali kuat pada Selasa, sehari setelah kudeta yang membuat Aung San Suu Kyi ditahan.

Ada beberapa tanda keamanan ekstra di jalan-jalan Yangon, kota terbesar dan ibu kota komersial Myanmar, yang menunjukkan tingkat kenyamanan militer karena mereka tidak menghadapi aksi protes massa.

Baca juga: Warga Peru Berbaris Siang dan Malam Demi Dapatkan Oksigen

"Kami ingin keluar untuk menunjukkan ketidakpuasan kami," kata seorang sopir taksi kepada AFP pada Selasa pagi. 

"Tapi Amay Suu (Ibu Suu) ada di tangan mereka. Kami tidak bisa berbuat banyak kecuali diam saat ini," tambahnya.

Militer melancarkan kudeta kilatnya pada Senin, dengan menangkap Suu Kyi dan para pemimpin lainnya dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) tepat sebelum dimulainya kembali jadwal parlemen.

Militer membenarkan perebutan kekuasaannya dengan menuduh ada kecurangan yang meluas dalam pemilihan umum yang diadakan tiga bulan lalu di mana NLD menang telak.

Tetapi Presiden AS Joe Biden memimpin suara kemarahan global, dengan menyerukan pemulihan demokrasi dengan cepat dan memperingatkan bahwa Washington dapat memberlakukan kembali sanksi.

"Komunitas internasional harus bersatu dalam satu suara untuk menekan militer Burma agar segera melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut," kata Biden yang mengacu pada Myanmar dengan nama lamanya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Uni Eropa dan Australia termasuk di antara yang mengutuk kudeta tersebut. Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat mengenai situasi tersebut pada Selasa.

Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditahan di ibu kota Naypyidaw sebelum fajar pada Senin, kata Juru Bicara Partai Myo Nyunt kepada AFP.

Militer menutup jalan di sekitar Naypyidaw dengan pasukan, truk, dan pengangkut personel lapis baja. Sementara, helikopter militer terbang melintasi kota tersebut.

Internet di seluruh negeri juga terganggu parah pada siang hari dan bank ditutup sebentar tetapi Myanmar Banks Association mengatakan mereka akan buka kembali pada Selasa. Menjelang malam, militer tampaknya melakukan kudeta yang berhasil tanpa pemberontakan terhadap mereka dan NLD pun bungkam untuk saat ini.

Senin malam, televisi pemerintah Myanmar mengumumkan pencopotan 24 menteri Suu Kyi dan ada 11 pengangkatan baru.

Panglima militer dan pemimpin kudeta Min Aung Hlaing sekarang bertanggung jawab atas negara itu, meskipun mantan jenderal Myint Swe adalah penjabat presiden.

Seorang anggota parlemen dari partai NLD Suu Kyi mengatakan kehidupan berlanjut seperti biasa di asrama untuk anggota parlemen, tetapi kompleks mereka seperti pusat penahanan terbuka. 

"Kami tidak diizinkan keluar," katanya kepada AFP, yang meminta namanya tidak disebutkan karena takut akan militer. "Kami sangat khawatir," ucapnya.

Suu Kyi dan Win Myint menjalani tahanan rumah, kata seorang anggota parlemen NLD. 

"Kami diberitahu untuk tidak khawatir. Namun kami khawatir. Akan sangat melegakan jika kami bisa melihat foto mereka di rumah," kata anggota parlemen itu kepada AFP tanpa menyebut nama. (AFP/OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya