Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengambilalihan Kekuasaan di Myanmar Tak Terhindarkan

Nur Aivanni
03/2/2021 07:27
Pengambilalihan Kekuasaan di Myanmar Tak Terhindarkan
Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing(AFP)

PANGLIMA Militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan bahwa penggulingan militer terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi di Myanmar tak terhindarkan. Hal itu disampaikannya saat Washington secara resmi menetapkan pengambilalihan tersebut sebagai kudeta.

Pada Senin, militer Myanmar mengejutkan negara itu dengan melakukan penahanan terhadap Suu Kyi dan para pemimpin lainnya dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Penahanan tersebut dilakukan sebelum fajar menjelang dimulainya kembali jadwal parlemen.

Jenderal Min Aung Hlaing diberi kekuasaan legislatif, yudikatif dan eksekutif, yang secara efektif mengembalikan Myanmar ke pemerintahan militer setelah 10 tahun percobaan dengan demokrasi. 

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak kudeta, Min Aung Hlaing mengatakan pengambilalihan militer tersebut sejalan dengan hukum setelah pemerintah gagal menanggapi keluhannya atas dugaan kecurangan pemilu.

"Setelah banyak permintaan, cara ini tak terhindarkan bagi negara dan itulah mengapa kami harus memilihnya," katanya dalam rapat kabinet pertama, menurut pidato yang diunggah di halaman Facebook resmi militer, Selasa (2/2).

Di Washington, Departemen Luar Negeri mengatakan pihaknya telah menilai bahwa pemimpin partai yang berkuasa di Myanmar Aung San Suu Kyi dan kepala pemerintahan yang terpilih Win Myint digulingkan dalam kudeta militer. Itu berarti AS tidak dapat membantu pemerintah Myanmar, meskipun dampak apa pun akan bersifat simbolis karena hampir semua bantuan masuk ke entitas non-pemerintah.

Di ibu kota Naypyidaw, pasukan bersenjata ditempatkan di luar asrama untuk anggota parlemen. Seorang anggota parlemen NLD menggambarkannya sebagai pusat penahanan terbuka, meskipun pada malam hari beberapa politisi mengatakan mereka bebas untuk pergi. Pada sore hari, seorang petugas partai mengatakan bahwa tidak ada kontak langsung dengan Suu Kyi, meskipun seorang tetangga melihatnya di kediamannya di Naypyidaw. 

baca juga: DK PBB Gagal Sepakat Soal Kudeta Myanmar

"Dia kadang berjalan di kompleks rumahnya untuk memberi tahu orang lain bahwa dia dalam keadaan sehat," kata petugas pers NLD Kyi Toe kepada AFP.

Pada Selasa malam, di pusat komersial negara Yangon, penduduk membunyikan klakson mobil dan panci serta wajan sebagai bentuk protes atas kudeta tersebut. Jaringan pemuda Myanmar telah mengumumkan akan melakukan kampanye pembangkangan sipil. Namun, itu belum terwujud. Pengambilalihan militer tersebut ternyata memiliki beberapa pendukung. Pada Selasa (2/2) ratusan pendukung pro-militer berkumpul di sekitar Pagoda Shwedagon Yangon dalam perayaan yang meriah. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya