Badai Salju Landa Pantai Timur AS

Atikah Ishmah Winahyu
02/2/2021 10:27
Badai Salju Landa Pantai Timur AS
Seorang warga berjalan di Kota New York, AS, yang diselimuti salju.(AFP/Kena Betancur)

BADAI salju besar melanda pantai timur Amerika Serikat (AS). National Weather Service (NWS) mengeluarkan peringatan badai dari Virginia ke Maine saat salju tebal disertai hembusan angin berkecepatan 80 kilometer per jam memicu kondisi seperti badai salju di sepanjang pesisir timur.

"Ini diperkirakan menjadi salah satu peristiwa hujan salju yang lebih besar untuk Kota New York," kata Matthew Wunsch dari NWS

New York menyatakan status darurat yang membatasi perjalanan warga, membatalkan ribuan penerbangan, menutup sekolah, dan menunda jadwal vaksinasi yang telah lama ditunggu-tunggu untuk bersiap menghadapi salju setinggi hampir 60 centimeter.

Baca juga: Pelajar Indonesia di Korea Berbagi Cerita Musim Dingin

Truk garam dan bajak salju bergerak melintasi jalan-jalan New York, yang sudah lebih lengang dari biasanya karena covid-19.

Wali Kota Bill de Blasio mengumumkan bahwa siswa yang telah kembali ke sekolah juga akan tinggal di rumah pada Selasa (2/2).

Lebih dari 1.600 penerbangan, sebagian besar di bandara New York, Boston, Philadelphia, dan Washington dibatalkan, mengganggu perjalanan yang telah sangat dibatasi oleh pandemi.

Maskapai membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar dari Bandara La Guardia dan Bandara JFK, sementara 71% penerbangan dibatalkan di Bandara Newark Liberty.

Vaksinasi covid-19 untuk New York City juga akan dihentikan pada Selasa (2/2).

"Ini adalah situasi yang berbahaya dan mengancam nyawa," kata Gubernur New York Andrew Cuomo kepada wartawan.

Pada Senin (1/2) pukul 16.00 waktu setempat, 13,3 inci salju telah dicatat di Central Park, menurut NWS, dengan delapan inci turun hanya dalam enam jam.

Hujan salju diperkirakan akan berlanjut hingga Selasa (2/2) pagi dengan ramalan cuaca memperkirakan total 20 inci sebelum badai bergerak ke timur laut melalui New England.

Jika salju sebanyak itu jatuh di Big Apple, itu akan menjadi badai salju terbesar kedelapan di New York sejak 1869.

Hujan salju paling banyak yang menyelimuti ibu kota komersial AS itu adalah 27,5 inci, selama tiga hari, pada Januari 2016.

Di Washington, tempat salju dan es terbentuk sejak Minggu, Presiden Joe Biden menunda kunjungan yang dijadwalkan ke Departemen Luar Negeri karena kondisi tersebut.

Ibu kota menunda pembukaan sekolah bagi puluhan ribu siswa yang telah belajar di rumah selama hampir setahun karena pandemi. Hujan salju lebat juga melanda New Jersey, Philadelphia, dan Connecticut.

New Jersey mengeluarkan status darurat, yang memungkinkan pihak berwenang menutup jalan, mengevakuasi rumah, dan menyita peralatan yang diperlukan untuk keselamatan publik.

"Badai ini akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," cuit Gubernur Phil Murphy menambahkan enam situs vaksinasi di negara bagian itu akan tetap ditutup Selasa.

Philadelphia juga mengumumkan keadaan darurat salju, menutup gedung-gedung pemerintah kota untuk hari Senin dan memerintahkan penduduk untuk memindahkan mobil mereka dari rute darurat salju agar bajak bisa lewat. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya