Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

AstraZeneca Pastikan tak Jual Vaksin untuk UE ke Negara Lain

Nur Aivanni
27/1/2021 11:10
AstraZeneca Pastikan tak Jual Vaksin untuk UE ke Negara Lain
Vaksin covid-19 AstraZeneca(AFP/Justin Tallis)

ASTRAZENECA menegaskan tidak menjual vaksin yang dipesan oleh Uni Eropa ke negara lain untuk mendapatkan keuntungan. Itu disampaikan setelah adanya penundaan pesanan yang memicu kemarahan dari para pemimpin Uni Eropa.

Pekan lalu, perusahaan obat Inggris-Swedia itu mengakui mereka tidak akan memenuhi komitmen pengiriman ke UE berdasarkan perjanjian karena hasil yang berkurang dalam rantai pasokan Eropa.

Itu mendorong Komisaris Kesehatan Eropa Stella Kyriakides mengumumkan rencana UE untuk mulai melacak pengiriman vaksin yang diekspor ke negara-negara non-anggota.

"Uni Eropa ingin mengetahui secara pasti dosis mana yang telah diproduksi oleh AstraZeneca sejauh ini, dan apakah atau kepada siapa dosis tersebut telah dikirimkan," kata Kyriakides, Senin (25/1).

CEO AstraZeneca Pascal Soriot berusaha menenangkan situasi, dengan mengakui pemerintah Eropa menjadi jengkel atau emosional karena adanya hambatan yang berulang kali dalam peluncuran vaksin mereka.

"Tim kami bekerja 24/7 untuk mengatasi banyak masalah produksi dari vaksin itu sendiri," katanya kepada aliansi surat kabar Eropa (LENA). 

"Kami jelas tidak mengambil vaksin dari orang Eropa untuk dijual di tempat lain untuk mendapatkan keuntungan," tuturnya.

Baca juga: AstraZeneca Ingkar Janji, Uni Eropa Keluarkan Peringatan

Perusahaan yang bekerja sama dengan Universitas Oxford untuk mengembangkan vaksin itu berjanji untuk tidak mengambil untung dari penjualan vaksin selama pandemi.

Perusahaan tersebut, kata Soriot, bekerja sama dengan Oxford untuk mengembangkan vaksin yang secara khusus menargetkan strain covid-19 Afrika Selatan yang lebih menular.

Vaksin Oxford-AstraZeneca masih menunggu persetujuan regulasi di UE, dengan keputusan dari European Medicines Agency (EMA) yang dijadwalkan pada Jumat.

Perusahaan mengatakan tahun lalu telah menyetujui dengan Komisi Eropa untuk memasok hingga 400 juta dosis ke UE.

"Begitu kami mendapat persetujuan dari EMA, dalam beberapa hari mendatang, kami akan segera mengirimkan setidaknya tiga juta dosis ke Eropa," ucap Soriot.

"Targetnya adalah memberikan 17 juta dosis pada Februari," pungkasnya.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya