Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ASTRAZENECA menegaskan tidak menjual vaksin yang dipesan oleh Uni Eropa ke negara lain untuk mendapatkan keuntungan. Itu disampaikan setelah adanya penundaan pesanan yang memicu kemarahan dari para pemimpin Uni Eropa.
Pekan lalu, perusahaan obat Inggris-Swedia itu mengakui mereka tidak akan memenuhi komitmen pengiriman ke UE berdasarkan perjanjian karena hasil yang berkurang dalam rantai pasokan Eropa.
Itu mendorong Komisaris Kesehatan Eropa Stella Kyriakides mengumumkan rencana UE untuk mulai melacak pengiriman vaksin yang diekspor ke negara-negara non-anggota.
"Uni Eropa ingin mengetahui secara pasti dosis mana yang telah diproduksi oleh AstraZeneca sejauh ini, dan apakah atau kepada siapa dosis tersebut telah dikirimkan," kata Kyriakides, Senin (25/1).
CEO AstraZeneca Pascal Soriot berusaha menenangkan situasi, dengan mengakui pemerintah Eropa menjadi jengkel atau emosional karena adanya hambatan yang berulang kali dalam peluncuran vaksin mereka.
"Tim kami bekerja 24/7 untuk mengatasi banyak masalah produksi dari vaksin itu sendiri," katanya kepada aliansi surat kabar Eropa (LENA).
"Kami jelas tidak mengambil vaksin dari orang Eropa untuk dijual di tempat lain untuk mendapatkan keuntungan," tuturnya.
Baca juga: AstraZeneca Ingkar Janji, Uni Eropa Keluarkan Peringatan
Perusahaan yang bekerja sama dengan Universitas Oxford untuk mengembangkan vaksin itu berjanji untuk tidak mengambil untung dari penjualan vaksin selama pandemi.
Perusahaan tersebut, kata Soriot, bekerja sama dengan Oxford untuk mengembangkan vaksin yang secara khusus menargetkan strain covid-19 Afrika Selatan yang lebih menular.
Vaksin Oxford-AstraZeneca masih menunggu persetujuan regulasi di UE, dengan keputusan dari European Medicines Agency (EMA) yang dijadwalkan pada Jumat.
Perusahaan mengatakan tahun lalu telah menyetujui dengan Komisi Eropa untuk memasok hingga 400 juta dosis ke UE.
"Begitu kami mendapat persetujuan dari EMA, dalam beberapa hari mendatang, kami akan segera mengirimkan setidaknya tiga juta dosis ke Eropa," ucap Soriot.
"Targetnya adalah memberikan 17 juta dosis pada Februari," pungkasnya.(AFP/OL-5)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
TEMA Hari Asma Sedunia 2025 yaitu Jadikan Perawatan Inhalasi Dapat Diakses oleh SEMUA ORANG! (Make Inhaled Treatments Accessible for ALL!).
Setiap tahun program BPTW melakukan penilaian terhadap berbagai organisasi lokal dan multinasional di Indonesia untuk memperkuat budaya tempat kerja.
Melalui upaya kolaboratif untuk meningkatkan pengelolaan asma diharapkan dapat mengurangi serangan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved