Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Biden Janji Atasi Masalah Rasisme di AS

Nur Aivanni
27/1/2021 08:23
Biden Janji Atasi Masalah Rasisme di AS
Ilustrasi: Demonstrasi yang menuntut adanya kesetaraan ras di AS(AFP/ STEPHEN ZENNER)

PRESIDEN AS Joe Biden mengeluarkan seruan tegas untuk menyembuhkan perpecahan rasial di Amerika, dengan mengambil beberapa langkah dan menjanjikan lebih banyak untuk menghadapi rasisme dan ketidaksetaraan yang telah melanda Amerika Serikat terlalu lama.

Ketegangan rasial membara selama empat tahun masa kepresidenan Donald Trump. Biden mencatat pengepungan Gedung Capitol AS pada 6 Januari oleh pendukung Trump dilakukan oleh preman, pemberontak, ekstremis politik dan supremasi kulit putih. Kendati demikian, dia yakin sebagian besar orang Amerika percaya pada kesetaraan.

"Kami tidak pernah sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip dasar bangsa ini, menyatakan yang sudah jelas, semua orang diciptakan setara dan memiliki hak untuk diperlakukan sama sepanjang hidup mereka," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.

"Inilah waktu untuk bertindak sekarang, bukan hanya karena itu hal yang benar untuk dilakukan, tetapi karena jika kita melakukannya, kita semua akan menjadi lebih baik karenanya," imbuhnya.

Biden mengambil tindakan eksekutif di empat bidang yaitu membatasi penggunaan penjara swasta oleh pemerintah AS, memperkuat penegakan anti-diskriminasi di perumahan, menggarisbawahi komitmen terhadap kedaulatan suku asli Amerika dan mengutuk diskriminasi terhadap keturunan orang Amerika, keturunan Asia dan Amerika keturunan Kepulauan Pasifik yang telah meningkat selama pandemi covid-19.

Baca juga: Taylor Swift Minta Simbol Rasialisme Dihilangkan

Presiden dari Partai Demokrat itu berusaha membatalkan beberapa kebijakan pendahulunya dari Partai Republik dan menyampaikan reformasi keadilan rasial yang dia janjikan selama kampanye pemilu.

Para pemilih kulit hitam terbukti penting bagi Biden dalam memenangkan nominasi presiden di partainya dan kemudian mengalahkan Trump dalam pemilu yang digelar pada 3 November 2020.

Amerika Serikat, yang masih merasakan warisan perbudakan yang berakhir pada pertengahan abad ke-19, diguncang oleh aksi protes terhadap rasisme dan kebrutalan polisi di banyak kota tahun lalu. Hal itu terjadi sebagai tanggapan atas insiden termasuk kematian pria kulit hitam George Floyd dalam tahanan polisi Minneapolis pada Mei 2020.

Saat menjabat pekan lalu, Biden menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan inisiatif seluruh pemerintah untuk mengatasi ketidaksetaraan rasial dan rasisme yang sistemik dalam kebijakan, undang-undang, dan program federal.

Pada Selasa, Biden mengatakan dalam beberapa minggu mendatang dia akan menegaskan kembali komitmen federal untuk keragaman, kesetaraan dan inklusi dan aksesibilitas.

"Sekali lagi, saya tidak berjanji kita bisa mengakhirinya besok, tapi saya berjanji akan terus membuat kemajuan untuk menghilangkan rasisme yang sistemik, dan setiap cabang Gedung Putih dan pemerintah federal akan menjadi bagian dari upaya itu," ucap Biden.

"Dan kebenaran sederhananya adalah: jiwa kita akan terganggu selama rasisme yang sistemik dibiarkan terus berlanjut. Kita tidak dapat menghilangkannya. Ini tidak akan terjadi dalam semalam. Kita tidak dapat menghilangkan semuanya, tetapi itu merusak dan merugikan," pungkasnya.(CNA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik