Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Menjelang berakhirnya masa kepresidenan Donald Trump, Tiongkok menuding Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo sebagai "pembohong dan penipu", dan menyatakan bahwa negara itu akan bekerja sama dengan pemerintahan selanjutnya di bawah kepemimpinan Joe Biden.
Pompeo, yang telah melakukan serangkaian tindakan terhadap Tiongkok di minggu-minggu terakhir masa jabatannya, menyampaikan serangan terakhirnya pada Selasa (19/1) saat dia mengatakan pemerintahan Trump telah menetapkan bahwa Tiongkok telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan menekan etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.
"Pompeo telah membuat begitu banyak kebohongan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini hanyalah kebohongan lain yang berani," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam pengarahan media pada Rabu (20/1).
"Apa yang disebut ketetapan oleh Pompeo tidak lain adalah kertas. Politikus AS ini terkenal karena berbohong dan curang, menjadikan dirinya bahan tertawaan dan badut," Hua melanjutkan.
Tiongkok telah berulang kali menolak tuduhan perlakuan kejam terhadap populasi Uighur di wilayah Xinjiang, di mana wakil dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa setidaknya satu juta warga Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp.
Namun, kandidat menteri luar negeri yang ditunjuk Biden, Antony Blinken, mengatakan bahwa ia setuju dengan penilaian genosida yang disampaikan Pompeo.
"Memaksa pria, wanita, dan anak-anak ke dalam kamp konsentrasi; mencoba, pada dasarnya, mendidik kembali mereka untuk menjadi penganut ideologi Partai Komunis Tiongkok, semua itu menunjukkan upaya untuk melakukan genosida," kata Blinken, Selasa (19/1).
Saat ditanya tentang pernyataan Blinken, Hua mempersilakan pemerintahan AS selanjutnya untuk memutuskan dan memperingatkan bahwa Tiongkok tidak akan menerima kritik terhadap kebijakan di Xinjiang ke depannya.
"Kami berharap pemerintahan baru AS dapat memiliki penilaian yang masuk akal dan berpikiran dingin tentang masalah Xinjiang, di antara masalah lainnya," kata dia.
"Kami berharap pemerintahan baru akan bekerja sama dengan China dalam semangat saling menghormati, menangani perbedaan dengan baik dan melakukan lebih banyak kerja sama yang saling menguntungkan di lebih banyak sektor," Hua menegaskan.
Kemarahan Beijing sering ditujukan pada Pompeo, dan Hua ditanya apakah dia akan merindukannya.
“Tentu saja, kami menikmati pertunjukan gratis setiap hari. Tetapi, saya pikir kerugian yang dia timbulkan pada citra dan reputasi AS tidak dapat diubah dan sulit untuk disembuhkan," ujar Hua. (Ant/OL-12)
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
Presiden Donald Trump mengumumkan pemecatan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook. Trump menuding Cook terlibat dalam dugaan penipuan hipotek.
Presiden Korsel Lee Jae Myung meminta Presiden AS Donald Trump berperan sebagai peacemaker menuju perdamaian di Semenanjung Korea.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Donald Trump membantah tuduhan ia bercita-cita menjadi seorang diktator. Ia menyebut banyak orang justru tampak menginginkan hal itu.
Donald Trump mengatakan ingin kembali bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved