Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tiongkok Tuding Menlu Amerika Pembohong dan Penipu

Mediaindonesia.com
20/1/2021 19:10
Tiongkok Tuding Menlu Amerika Pembohong dan Penipu
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.(OE RAEDLE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP )

Menjelang berakhirnya masa kepresidenan Donald Trump, Tiongkok menuding Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo sebagai "pembohong dan penipu", dan menyatakan bahwa negara itu akan bekerja sama dengan pemerintahan selanjutnya di bawah kepemimpinan Joe Biden.

Pompeo, yang telah melakukan serangkaian tindakan terhadap Tiongkok di minggu-minggu terakhir masa jabatannya, menyampaikan serangan terakhirnya pada Selasa (19/1) saat dia mengatakan pemerintahan Trump telah menetapkan bahwa Tiongkok telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan menekan etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

"Pompeo telah membuat begitu banyak kebohongan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini hanyalah kebohongan lain yang berani," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam pengarahan media pada Rabu (20/1).

"Apa yang disebut ketetapan oleh Pompeo tidak lain adalah kertas. Politikus AS ini terkenal karena berbohong dan curang, menjadikan dirinya bahan tertawaan dan badut," Hua melanjutkan.

Tiongkok telah berulang kali menolak tuduhan perlakuan kejam terhadap populasi Uighur di wilayah Xinjiang, di mana wakil dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa setidaknya satu juta warga Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp.

Namun, kandidat menteri luar negeri yang ditunjuk Biden, Antony Blinken, mengatakan bahwa ia setuju dengan penilaian genosida yang disampaikan Pompeo.

"Memaksa pria, wanita, dan anak-anak ke dalam kamp konsentrasi; mencoba, pada dasarnya, mendidik kembali mereka untuk menjadi penganut ideologi Partai Komunis Tiongkok, semua itu menunjukkan upaya untuk melakukan genosida," kata Blinken, Selasa (19/1).

Saat ditanya tentang pernyataan Blinken, Hua mempersilakan pemerintahan AS selanjutnya untuk memutuskan dan memperingatkan bahwa Tiongkok tidak akan menerima kritik terhadap kebijakan di Xinjiang ke depannya.

"Kami berharap pemerintahan baru AS dapat memiliki penilaian yang masuk akal dan berpikiran dingin tentang masalah Xinjiang, di antara masalah lainnya," kata dia.

"Kami berharap pemerintahan baru akan bekerja sama dengan China dalam semangat saling menghormati, menangani perbedaan dengan baik dan melakukan lebih banyak kerja sama yang saling menguntungkan di lebih banyak sektor," Hua menegaskan.

Kemarahan Beijing sering ditujukan pada Pompeo, dan Hua ditanya apakah dia akan merindukannya.

“Tentu saja, kami menikmati pertunjukan gratis setiap hari. Tetapi, saya pikir kerugian yang dia timbulkan pada citra dan reputasi AS tidak dapat diubah dan sulit untuk disembuhkan," ujar Hua. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya