Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Prancis Majukan Jam Malam untuk Bendung Covid-19

Nur Aivanni
17/1/2021 08:56
Prancis Majukan Jam Malam untuk Bendung Covid-19
Polisi Prancis memeriksa kendaraan yang melintas saat malam hari(AFP/MARTIN BUREAU)

ORANG-orang di seluruh Prancis mulai pulang pada Sabtu (16/1) sore, untuk memenuhi aturan jam malam baru pukul 18.00 waktu setempat. Aturan baru tersebut dimaksudkan untuk membantu membendung penyebaran infeksi virus korona, terutama adanya varian yang lebih menular.

Virus itu telah menewaskan 70.000 orang di Prancis, jumlah korban tertinggi ketujuh di dunia. Pemerintah Prancis sangat khawatir dengan varian yang lebih mudah menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris, yang sekarang menyumbang sekitar 1% dari kasus baru.

Jam malam diberlakukan dua jam lebih awal menjadi pukul 18.00 waktu setempat dan berlangsung hingga pukul 06.00 waktu setempat. Selain itu, mulai Senin, siapa pun yang bepergian ke Prancis dari luar Uni Eropa harus menunjukkan hasil tes negatif untuk covid-19 dan melakukan isolasi mandiri selama seminggu setelah kedatangan.

"Langkah-langkah itu diperlukan mengingat situasinya. Meskipun memburuk, itu tetap relatif lebih baik daripada banyak negara di sekitar kita, tetapi saya mengambilnya karena konteksnya, terutama dengan evolusi virus, berarti kita harus sangat waspada," kata Perdana Menteri Jean Castex dalam pidatonya.

Baca juga: Cegah Penyebaran Varian Covid-19, Prancis Perketat Jam Malam

Jumlah infeksi harian telah mencapai titik tertinggi di sekitar 20.000, tetapi jumlah orang yang masuk rumah sakit dan unit perawatan intensif tertentu masih terus meningkat. Pemerintah juga dikritik karena lambatnya peluncuran vaksin di Prancis.

Renaud Piarroux, seorang ahli epidemiologi di rumah sakit Pitié-Salpêtrière di Paris, mengatakan jam malam akan berdampak kecil dalam membatasi varian baru, yang menurutnya akan mendominasi dalam enam minggu.

"Kita harus melakukan upaya besar seperti Inggris dan bahkan Jerman. Saya pikir yang terbaik adalah memperkuat segalanya sekarang daripada nanti," katanya kepada BFM TV.

"Kita harus mengantisipasi. Saya pikir penguncian wilayah yang baru tidak bisa dihindari".(CNA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya