New York Minta Tambahan Vaksin Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
14/1/2021 07:12
New York Minta Tambahan Vaksin Covid-19
Warga meninggalkan Javits Center, Manhattan, New York, AS yang merupakan pusat vaksinasi covid-19 di kota itu.(AFP/Spencer Platt/Getty Images)

WALI Kota New York Bill de Blasio meminta lebih banyak pasokan vaksin covid-19 dalam waktu dekat, seiring meningkatnya jumlah kematian harian di Amerika Serikat (AS) akibat virus korona.

Dia mengatakan kurangnya pasokan vaksin covid-19 menghambat upaya Kota New York untuk meningkatkan kampanye vaksinasi.

De Blasio pun menilai kotanya akan gagal mencapai target inokulasi, kecuali bisa mendapatkan lebih banyak vaksin.

Baca juga: Uni Afrika Amankan 270 Juta Dosis Vaksin Covid-19

“Kami membutuhkan pemerintah federal, pemerintah negara bagian, dan produsen untuk meningkatkan dan memberi kami lebih banyak pasokan segera,” kata De Blasio dalam sebuah briefing.

Kota terpadat di AS itu telah menambahkan lokasi vaksinasi di lima wilayahnya, termasuk di dua stadion kandang tim bisbol Major League Baseball dan telah berhasil melonggarkan batasan tentang siapa yang berhak mendapatkan vaksinasi.

New York berada di jalur yang tepat untuk menginokulasi 1 juta orang di antara lebih dari 8 juta penduduknya pada akhir bulan, tetapi hanya jika mendapatkan cukup vaksin.

"Saya mengonfirmasi dengan tim perawatan kesehatan kami, kemarin, bahwa bahkan dengan pasokan normal yang kami perkirakan telah dikirimkan minggu depan, kami akan kehabisan vaksin di beberapa titik minggu depan, kecuali kami mendapatkan pasokan baru yang besar," tambah De Blasio.

Secara nasional, hanya sekitar sepertiga dari 29,4 juta dosis vaksin yang didistribusikan ke negara bagian telah diberikan kepada masyarakat, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah mengizinkan vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Moderna untuk penggunaan darurat. Kedua vaksin membutuhkan dua dosis dengan jarak beberapa minggu.

Perjuangan AS untuk memvaksinasi penduduknya datang ketika jumlah warga yang meninggal akibat covid-19 mencapai rekor harian 4.336 pada Selasa (12/1).

Peningkatan ini membuat jumlah korban meninggal akibat covid-19 di AS menjadi 380.524, dengan jumlah kasus mencapai 22,7 juta pada Selasa (12/1) malam.

Model yang banyak dikutip dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington memperkirakan Januari akan menjadi bulan pandemi paling mematikan di AS.

“Virus korona diproyeksikan akan merenggut lebih dari 108.000 nyawa bulan ini sebelum tingkat kematian surut karena lebih banyak vaksin yang diberikan,” kata IHME.

Sementara pada 1 April 2021, diperkirakan korban tewas akan mencapai 567.000 orang.

Pada Selasa (12/1), pejabat kesehatan federal setuju melepaskan jutaan dosis vaksin covid-19 yang telah ditahan pemerintah untuk persediaan dosis kedua dan mereka mendesak negara bagian untuk menawarkannya kepada semua warga AS yang berusia di atas 65 tahun atau dengan kondisi kesehatan kronis.

Sekretaris kesehatan dan layanan manusia AS Alex Azar mengatakan kecepatan inokulasi AS telah meningkat menjadi 700.000 per hari dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1 juta per hari dalam waktu seminggu hingga 10 hari.

Penurunan jumlah pasien covid-19 yang membutuhkan rawat inap telah tampak sebagai tanda yang menggembirakan dalam seminggu terakhir. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya