Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Arab Saudi Umumkan Pemulihan Hubungan dengan Qatar

Basuki Eka Purnama
06/1/2021 07:22
Arab Saudi Umumkan Pemulihan Hubungan dengan Qatar
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.(AFP/FAYEZ NURELDINE)

HUBUNGAN diplomatik penuh antara Qatar dan empat negara yang memutus hubungan dengan Doha dalam perselisiham tiga tahun lalu telah dipulihkan. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, Selasa (5/1).

Arab Saudi memimpin sebuah koalisi yang memutuskan hubungan diplomatik dan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017 setelah menuding Doha terlalu mesra dengan Iran dan mendukung kelompok ekstremis. Qatar dengan tegas membantah tudingan tersebut.

"Yang terjadi hari ini adalah kita semua membalik halaman terkait semua perbedaan dan memulihkan hubungan diplomatik," ujar Pangeran Faisal bin Farhan dalam konferensi pers di akhir KTT regional di Arab Saudi.

Baca juga: Kushner akan Hadiri Kesepakatan Berakhirnya Blokade Qatar

Media resmi Arab Saudi mengatakan pemimpin de facto Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman telah bertemu secara terpisah dengan pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, setelah keduanya berpelukan di bandara.

"Dalam pertemuan itu, keduanya meninjau hubungan bilateral antara kedua negara dan mencari cara mengonsolidasikan upaya bersama dari Komisi Kerja Sama Teluk (GCC)," kata Saudi Press Agency.

Pemimpin dari enam anggota GCC menandatangani dua dokumen, Selasa (5/1), yang diberi nama Deklarasi Al-Ula dari nama kota tempat KTT GCC digelar.

Tiga anggota GCC--Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain--ambil bagian dalam blokade selama 3,5 tahun terhadap Qatar, bersama Mesir.

Qatar juga merupakan anggota GCC, bersama Kuwait dan Oman, yang memilih netral dalam perselisihan itu.

Selepas KTT GCC itu, Pangeran Mohammed mengatakan anggota GCC telah menyepakati kesepakatan yang mengonfirmasi solidaritas dan stabilitas di Teluk, dunia Arab, dan di dunia Islam.

Putra Mahkota Arab Saudi itu kemudian menegaskan negara Teluk harus kompak menghadapi ancaman yang dibawa rezim nuklir Iran yang berencana melakukan sabotase dan kehancuran. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya