Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SETELAH beredar laporan bahwa salah satu pendiri Alibaba sekaligus miliarder Tiongkok paling terkenal, Jack Ma, menghilang selama berminggu-minggu, kini terungkap bahwa pria tersebut sedang berada dalam pengawasan.
Hal itu memicu spekulasi bahwa Ma ditangkap atau ditempatkan dalam tahanan rumah. Tiongkok memiliki rekam jejak untuk tidak mengungkapkan informasi tentang penangkapan orang-orang besar sehingga di bawah pengawasan bisa berarti penjara.
Bertepatan dengan kepergiannya, kemarahan media daring milik pemerintah Tiongkok terhadap Ma tiba-tiba meningkat. Setelah pertengkaran Ma dengan rezim otoriter Tiongkok terkait dengan masalah regulasi baru-baru ini, outlet media Tiongkok telah mati-matian mencoba mengubah citranya dari Paman Kuda (ma dalam bahasa Tiongkok berarti ‘kuda’) menjadi pengusaha vampir yang kejam dan perampas uang. Dia dianggap sebagai orang yang suka mengeksploitasi orang miskin di berbagai media yang condong ke pemerintah.
“Jack Ma sedang di bawah pengawasan,” The Asia Times yang berbasis di Hong Kong mengutip juru bicara Partai Komunis Tiongkok, lapor People’s Daily.
“Dia telah diperintahkan untuk tidak meninggalkan negara itu.”
The People’s Daily pada November juga mengatakan Ma tidak bisa membawa Alibaba berkembang seperti sekarang tanpa kebijakan pemerintah Tiongkok.
“Ma Yun cerdas, tapi tanpa dukungan kebijakan nasional, Ali tidak akan bisa menjadi kerajaan bisnis triliunan,” ujarnya.
Ma belum muncul di depan umum sejak November 2020, yang membuat masyarakat penasaran tentang keberadaannya. Dia bahkan tidak muncul di episode terakhir acara pencarian bakatnya sendiri, Pahlawan Bisnis Afrika, yang memberikan kesempatan kepada pengusaha pemula Afrika untuk bersaing memenangi US$1,5 juta.
Jack Ma jatuh setelah mengkritik sistem regulasi Tiongkok pada Oktober 2020, dengan mengatakan mereka memiliki mentalitas pegadaian dan perusahaan seperti Alipay tidak cocok untuk struktur regulasi keuangan seperti Tiongkok. (Aiw/Business Today/I-1)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan belum ada pengajuan formal dari Ant Group, selaku pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI.
Pendiri raksasa teknologi asal Tiongkok, Alibaba Group, Jack Ma, dianugerahi gelar profesor kehormatan di Sekolah Bisnis Universitas Hong Kong.
Pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma, kembali ke Tiongkok untuk membahas masa depan pendidikan berkaitan dengan teknologi Artificial intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat Tiongkok membidik dugaan praktik antipersaingan oleh beberapa nama perusahaan besar negara itu, termasuk milik Ma.
Ma sedang berada di Spanyol mengikuti studi tur pertanian dan teknologi yang berkaitan dengan isu lingkungan, berdasarkan laporan mengutip sumber yang tahu jadwal Ma.
Kepemilikan harta yang mencapai 270 miliar RMB (Rp594 triliun) menjadikan CEO Alibaba Group Jack Ma dan keluarganya sebagai orang terkaya di China sepanjang 2018.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved