Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Infeksi covid-19 di Peru telah melampaui 1 juta kasus,

Atikah Ishmah Winahyu
23/12/2020 12:47
Infeksi covid-19 di Peru telah melampaui 1 juta kasus,
Petugas kesehatan membawa pasien covid-19 dengan kursi roda di Villa Panamericana, El Savador, Peru.(ERNESTO BENAVIDES / AFP)

INFEKSI covid-19 di Peru telah melampaui 1 juta kasus, menjadikannya negara kelima di Amerika Latin yang melaporkan jumlah tersebut. Pemerintah mencatat 1.000.153 kasus hingga Selasa malam. Kini, lebih dari 37 ribu orang meninggal karena covid-19. Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas John Hopkins, angka kematian per kapita akibat pandemi di negara Andes ini tertinggi kedua di dunia.

Peru mulai mengaktifkan kembali ekonominya pada Agustus setelah jumlah kasus mencapai puncaknya pada akhir Juli, tetapi beberapa faktor membuatnya rentan. Sekitar 70 persen angkatan kerja bekerja di sektor informal dan sulit untuk tinggal di rumah. Air juga langka wilayah pinggiran kota besar seperti Lima, yang telah menjadi titik fokus infeksi.

Banyak warga Peru tidak memiliki perangkat sederhana yang dapat membantu mereka tetap di rumah. Menurut penelitian pemerintah baru-baru ini, hanya 22 persen keluarga di daerah kelas pekerja di Peru yang memiliki lemari es.

Saat tengah berupaya memerangi pandemi, Peru juga diguncang dengan kekacauan politik. Pada November, Presiden Martin Vizcarra dimakzulkan oleh kongres atas suap yang diduga diambilnya dari sebuah perusahaan konstruksi saat menjadi gubernur negara bagian. Dia digantikan oleh presiden kongres Manuel Merino, yang menjabat kurang dari seminggu karena protes besar memaksanya mundur.

baca juga: Meksiko Akan Terima Pengiriman Pertama Vaksin Pfizer-BioNTech

Presiden baru, Francisco Sagasti ditunjuk melalui kongres dan berjanji akan menggelar pemilu tahun depan. Pemerintahnya saat ini sedang berjuang untuk membeli vaksin virus korona dari laboratorium internasional dan baru-baru ini menyalahkan administrasi Vizcarra karena tidak menyelesaikan pembelian dengan Pfizer untuk 9 juta dosis vaksin. (CNA/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya