Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

PBB Soroti Konflik Nigeria

Nur Aivanni
01/12/2020 05:10
PBB Soroti Konflik Nigeria
Pelayat menghadiri pemakaman 43 pekerja pertanian di Zabarmari, sekitar 20km dari Maiduguri, Nigeria, pada 29 November 2020 setelah mereka d( (Photo by Audu Marte / AFP))

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa mengatakan pembantaian yang mengerikan terhadap petani di Nigeria telah menewaskan sedikitnya 110 orang. Angka tersebut meningkat yang awalnya jumlah korban menunjukkan 43 orang dan kemudian sedikitnya 70 tewas.

Pembunuhan itu terjadi pada pekan lalu di Desa Koshobe dan komunitas perdesaan lainnya di kawasan pemerintah lokal Jere dekat Maiduguri, ibu kota Negara Bagian Borno yang dilanda konflik.

"Pria bersenjata dengan sepeda motor memimpin serangan brutal terhadap pria dan perempuan sipil yang sedang memanen ladang mereka," kata koordinator kemanusiaan PBB di Nigeria, Edward Kallon dalam sebuah pernyataan kemarin.

Ia menambahkan, sedikitnya 110 warga sipil terbunuh secara kejam dan banyak lainnya terluka dalam serangan tersebut. "Insiden itu adalah serangan langsung paling kejam terhadap warga sipil yang tak bersalah tahun ini. Saya menyerukan agar pelaku tindakan keji dan tidak masuk akal ini dibawa ke pengadilan," kata Kallon.

Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi kelompok bersenjata Boko Haram dan Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) telah melakukan serangkaian serangan mematikan di daerah itu dalam beberapa tahun terakhir. Kedua kelompok tersebut aktif di wilayah tersebut dan telah menewaskan lebih dari 30.000 orang dalam dekade terakhir.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, yang menjabat sejak 2015 berjanji untuk memperbaiki krisis keamanan dan mengecam pembantaian terbaru tersebut.

"Saya mengutuk pembunuhan para petani pekerja keras kami oleh teroris di Negara Bagian Borno. Seluruh negeri terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini," kata Presiden melalui juru bicaranya.

Sebelumnya, Gubernur Borno, Babaganan Umara Zulum mengatakan sedikitnya 70 petani tewas. Dia berbicara di Desa Zabarmari setelah menghadiri pemakaman 43 korban.

Zulum meminta pemerintah federal untuk merekrut lebih banyak tentara, anggota Satgas Gabungan Sipil dan pejuang pertahanan sipil untuk melindungi petani di wilayah tersebut.

"Di satu sisi, jika mereka tinggal di rumah, mereka mungkin mati kelaparan. Di sisi lain, jika mereka pergi ke lahan pertanian, akan berisiko dibunuh pemberontak," katanya.

 

Ancaman

Wakil Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Nigeria, Vincent Lelei mengatakan, orang-orang di wilayah tersebut saat ini hidup dalam ketakutan yang ekstrem di tengah krisis berkepanjangan yang telah menyebabkan begitu banyak penderitaan, pengungsian dan kehancuran mata pencaharian.

"Borno adalah negara bagian di Nigeria yang terkenal karena tanah yang sangat bagus. Di sana ada banyak sumber air dan tanaman tumbuh subur," katanya.

"Dengan adanya peluang tersebut, mata pencaharian masyarakat dapat pulih dengan cepat, tetapi ketidakamanan dan masalah kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata ini mengurangi peluang tersebut," tambahnya. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya