Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PAUS Fransiskus, yang selalu membela hak para pengungsi, dalam sebuah buku baru yang diterbitkan pada Senin (23/11), mengatakan migrasi bukanlah ancaman bagi umat kristen.
"Menolak para imigran yang menderita, apa pun agama mereka, karena takut mereka akan melunturkan budaya kristen merupakan cerminan buruk bagi umat Kristen," ujar Paus.
"Migrasi bukanlah ancaman bagi kekristenan. Hal itu hanya ada di pikiran mereka yang diuntungkan dengan menyerang para imigran."
Baca juga: Cegah Ekstremisme, Tiongkok Perketat Pengawasan Orang Asing
"Mempromosikan ajaran kristen namun menolak mereka yang membutuhkan, atau tidak mengakui keberadaan mereka sebagai anak Alah, adalah hanya menjadikan agama Kristen sebagai alasan," imbuhnya.
Pernyataan itu diungkapkan Paus Fransiskus dalam buku Let Us Dream yang ditulis oleh penulis biografi Inggris Austen Ivereigh.
Paus yang merupakan cucu dari imigran Italia yang bermukim di Argentina secara rutin mengungkapkan solidaritasnya dengan pengungsi yang menyeberangi Mediterania, berduka untk mereka yang meninggal, serta mengecam negara kaya yang menolak menerima pengungsi.
"Kita seharusnya menuntut adanya akses yang aman bagi para imigran dan pengungsi agar mereka bisa tanpa takut meninggalkan area yang mematikan ke area lain yang lebih aman," ungkap Paus.
"Tidak bisa diterima menolak imigran dengan membiarkan ratusan dari mereka mati di laut atau padang pasir, Tuhan akan meminta kita bertanggung jawab atas kematian mereka semua," lanjutnya.
Paus Fransiskus kemudian mengecam pemimpin dunia yang menggunakan kebencian terhadap musuh imajiner demi menghindari musuh yang sebenarnya.
"Fantasi dari populisme di negara mayoritas kristen adalah mereka melindungi kekristenan dari musuh buatan, apakah itu Islam, Yahudi, Uni Eropa, atau PBB," seru Paus. (AFP/OL-1)
Pencegahan terhadap Nadiem dilakukan sampai enam bulan ke depan. Tujuannya untuk memperlancar proses penyidikan.
Operasi penangkapan massal yang dilakukan pemerintahan Trump juga telah menciptakan rasa takut di tengah komunitas imigran.
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
Gelombang unjuk rasa menentang razia imigrasi terus menyebar ke sejumlah kota besar di Amerika Serikat.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
AKSI protes besar-besaran terkait penggerebekan imigrasi di Los Angeles menjadi ujian serius bagi kepemimpinan Gubernur California Gavin Newsom.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved