Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
RIBUAN demonstran prodemokrasi, Rabu (18/11), melakukan aksi demonstrasi di markas besar polisi di Bangkok, melempari tembok kantor itu dengan cat beraneka warna, satu hari setelah bentrokan yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.
Thailand telah diguncang aksi demonstrasi selama berbulan-bulan. Para demonstran menuntut reformasi konstitusional, pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, dan bahkan reformasi monarki.
Demonstran yang diperkirakan berjumlah sekitar 20 ribu orang memenuhi perempatan utama Kota Bangkok setelah pemimpin mereka berjanji meningkatkan aktivitas mereka.
Baca juga: Pangeran William Sambut Baik Penyelidikan Wawancara Puteri Diana
Setelah mencoret tembok dan jalanan dengan slogan antikerajaan, mereka bergerak ke markas besar polisi dengan dipimpin seorang badut dan bebek karet raksasa.
Para demonstran ditemani pendeta Buddha yang menunjukkan salut tiga jari yang dipinjam dari film the Hunger Games yang menjadi lambang aksi protes di Thailand.
Sejumlah demonstran melemparkan botol kaca berisi cat ke tembok markas besar polisi yang dilindungi oleh barikade truk, batu bata, dan kawat berduri.
Demonstran lainnya menembakkan cat berwarna kuning dan biru menggunakan pistol air ke arah tembok markas besar polisi.
Pemimpin demonstrasi Jatupat Boonpattarasaksa menyerukan aksi besar-besaran pada 25 November di Biro Harta Kerajaan, yang mengelola harta Kerajaan Thailand.
Aksi demonstrasi pada Rabu (18/11) terjadi sehari setelah konfrontasi paling berdarah sejak gerakan prodemokrasi dimulai, Juli lalu. Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran yang berusaha mencapai gedung parlemen.
Lebih dari 50 orang terluka, enam di antaranya mengalami luka tembak. (AFP/OL-1)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved