Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dokter dan Perawat Desak Trump Berbagi Data Covid-19 dengan Biden

Basuki Eka Purnama
18/11/2020 08:56
Dokter dan Perawat Desak Trump Berbagi Data Covid-19 dengan Biden
Foto ilustrasi yang menampilkan tabung berisi vaksin covid-19 dengan latar belakang bendera Amerika Serikat.(AFP/JUSTIN TALLIS)

DOKTER dan perawat Amerika Serikat (AS), dalam sebuah surat yang diterbitkan, Selasa (17/11), mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membagikan data penting covid-19 dengan tim transisi Presiden terpilih Joe Biden untuk menghindari penundaan yang tidak perlu dalam menangani pandemi karena negara-negara bagian mengambil upaya keras dalam mengatasi infeksi yang meroket.

Anggota beberapa asosiasi medis mengajukan permohonan kerja sama sehari setelah Biden memperingatkan bahwa 'lebih banyak orang mungkin
mati' jika Trump terus memblokir transisi setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden, 3 November lalu.

Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa musim dingin dapat mengantarkan gelombang baru kematian covid-19 dengan penyebaran komunitas yang masif di seluruh negeri.

Baca juga: Vaksin Pfizer Tinggal Tunggu Izin FDA Untuk Segera Dipakai

"Data dan informasi tentang pasokan terapeutik, persediaan pengujian, alat pelindung diri, ventilator, kapasitas tempat tidur rumah sakit, dan ketersediaan tenaga kerja perlu dibagikan untuk menyelamatkan nyawa yang tidak terhitung jumlahnya," kata surat yang ditandatangani pimpinan Asosiasi Medis AS, Asosiasi Perawat AS, dan Asosiasi Rumah Sakit AS.

Meningkatnya tingkat infeksi baru musim gugur ini, bahkan di negara bagian yang berhasil mencegah virus selama musim panas, telah mendorong pejabat kesehatan menyuarakan kewaspadaan mereka, dan pejabat pemerintah di setidaknya 15 negara bagian mengeluarkan perintah baru kesehatan masyarakat pada bulan ini.

Empat puluh satu negara bagian AS telah melaporkan rekor peningkatan kasus covid-19 pada November, 20 telah mengalami peningkatan kematian dan 26 rekor rawat inap yang dilaporkan.

Dua puluh lima negara bagian melaporkan tingkat positif tes di atas 10% untuk pekan yang berakhir pada Minggu (15/11). Organisasi Kesehatan Dunia menganggap tingkat positif di atas 5% mengkhawatirkan.

Ohio dan Maryland, Selasa (17/11), menjadi negara bagian terbaru yang mengumumkan jam malam yang bertujuan mengurangi penyebaran virus korona pada musim dingin ini, sementara prospek vaksin yang tersedia secara luas masih beberapa bulan lagi.

Gubernur Ohio Mike DeWine mengumumkan jam malam baru untuk bisnis yang akan menghentikan mereka mulai pukul 22.00 hingga pukul 05.00 selama 21 hari mulai Kamis (19/11).

Gubernur Maryland Larry Hogan mengeluarkan perintah mulai Jumat (20/11) yang mengharuskan restoran dan bar tutup pada pukul 22.00 dan
membatasi bisnis dan organisasi hingga kapasitas 50%.

"Kami sedang dalam perang sekarang dan virusnya menang," kata Hogan kepada wartawan.

AS melewati 11 juta total infeksi pada Minggu (15/11), hanya delapan hari setelah mencapai angka 10 juta.

Jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit di AS mencapai rekor 73.140 pada Senin (16/11) dan rawat inap telah meningkat lebih dari 46% dalam 14 hari terakhir.

Beberapa pejabat negara juga telah mengimbau warga untuk berhati-hati di sekitar hari raya Thanksgiving dan tidak bepergian atau bersosialisasi dengan keluarga besar untuk pesta tradisional dalam ruangan.

Gubernur tujuh negara bagian midwestern, Minnesota, Michigan, Illinois, Ohio, Indiana, Kentucky, dan Wisconsin, mengeluarkan pernyataan yang mendesak warga mengikuti panduan ahli medis untuk tidak merayakan Thanksgiving dengan orang-orang di luar keluarga mereka.

Midwest tetap menjadi wilayah AS yang paling terpukul. Wilayah itu melaporkan 444.677 kasus dalam minggu yang berakhir pada Senin (16/11), 36% lebih banyak dari kasus gabungan di wilayah Timur Laut dan Barat.

"Kami memahami bahwa perjuangan kami melawan covid-19 akan lebih efektif ketika kami bekerja sama," kata gubernur Midwest dalam pernyataan itu.

Wali Kota New Orleans LaToya Cantrell bahkan lebih memandang ke depan dalam peringatan liburannya, mengumumkan, Selasa (17/11), bahwa parade kota Mardi Gras akan dibatalkan pada Februari.

"Para ahli memperkirakan lonjakan musim dingin dalam kasus-kasus covid-19 pada Desember dan Januari tepat ketika kalender karnaval kami bergulir," kata Cantrell di situs web kota itu. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya