Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Covid-19 Melanda Dinas Rahasia AS

Nur Aivanni
14/11/2020 09:59
Covid-19 Melanda Dinas Rahasia AS
Positif covid-19(Ilustrasi)

DINAS Rahasia AS, yang menjaga Presiden AS Donald Trump, Presiden terpilih Joe Biden dan Gedung Putih, dilanda wabah covid-19.

The Washington Post mengatakan lebih dari 130 agen Dinas Rahasia terinfeksi virus korona atau di karantina karena kontak dengan orang yang terinfeksi.

Wabah itu terjadi setelah banyak agen melakukan perjalanan kampanye dengan Trump. Banyak pejabat dan sebagian besar orang yang hadir tidak menggunakan masker.

Agen Dinas Rahasia juga mengikuti beberapa acara di Gedung Putih dalam tiga minggu terakhir yang dipimpin oleh Trump, termasuk pesta malam pemilihan pada 3 November yang sebagian besar dari mereka juga tidak mengenakan masker.

Setelah itu, sejumlah pejabat melaporkan hasil tes positif untuk covid-19, termasuk Kepala Staf Trump, Mark Meadows.

The New York Times mengatakan setidaknya 30 petugas Dinas Rahasia berseragam telah dinyatakan positif dalam beberapa pekan terakhir dalam wabah yang berkelanjutan dan sekitar 60 orang telah diminta untuk melakukan karantina.

Baca juga: Amerika Serikat Alami 7 Juta Kasus Covid-19

Itu adalah yang terbaru dari beberapa gelombang infeksi yang menghantam dinas tersebut sejak pandemi melanda Amerika Serikat.

Beberapa agen Dinas Rahasia terpaksa melakukan karantina sendiri setelah bertugas mengawal Trump saat melakukan kampanye di Tulsa, Oklahoma pada Juni. Wabah juga melanda akademi pelatihan dinas tersebut di Maryland.

Dinas rahasia memiliki sekitar 7.000 karyawan, termasuk agen berseragam yang menjaga Gedung Putih dan acara-acara kepresidenan.

Saat ditanya tentang laporan tersebut, juru bicara Dinas Rahasia AS Julie McMurray mengatakan tidak akan merilis rincian apapun tentang infeksi covid-19 karena alasan privasi dan keamanan operasional.

"Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja kami adalah yang terpenting," ujar McMurray.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya