Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

WHO Sebut Vaksin Covid-19 Dapat Ubah Arah Pandemi

Faustinus Nua
10/11/2020 06:56
WHO Sebut Vaksin Covid-19 Dapat Ubah Arah Pandemi
Pejabat senior WHO Bruce Aylward(AFP/Fabrice COFFRINI)

VAKSIN covid-19 dapat diluncurkan pada Maret 2021 untuk yang paling rentan. Hal itu bersama dengan kemajuan lain secara fundamental dapat mengubah jalannya pandemi.

Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Bruce Aylward, Senin (9/11), mengatakan, pada sidang kementerian tahunan WHO, hasil sementara dari uji coba vaksin tahap akhir Pfizer Inc sangat positif. Hal itu setelah perusahaan melaporkan hasil sementara uji coba fase 3 yang dinyatakan 90% efektif.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ini hanya hasil sementara. Tetapi, beberapa hasil yang sangat positif datang hari ini yang semoga menjadi harapan besar bagi seluruh dunia saat kita bergerak maju," kata Aylward kepada 194 negara anggota forum.

Baca juga: Rusia Klaim Vaksin Sputnik V Lebih Dari 90% Efektif

"Pada Maret, sebagai hasil dari pekerjaan luar biasa yang terjadi secara global, kita dapat berada dalam posisi untuk mengubah arah dan dinamika krisis ini secara fundamental," tambahnya.

Sebelumnya, Pfizer mengonfirmasi vaksin covid-19 eksperimental mereka lebih dari 90% efektif. Sehingga meningkatkan harapan bahwa pandemi akan segera berlalu setelah menginfeksi lebih dari 50 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyambut positif laporan Pfizer itu. Hal itu sesuai dengan harapan untuk segera mengakhiri pandemi.

"Berita vaksin yang menggembirakan," katanya lewat Twitter.

Adapun, kandidat vaksin Pfizer-BioNTech tidak termasuk di antara sembilan vaksin asli yang tergabung fasilitas COVAX - dikelola WHO - untuk mendanai dan mendistribusikannya secara adil di seluruh dunia.

Namun, perusahaan telah menyatakan minatnya untuk terlibat program tersebut. WHO mengatakan lebih banyak kandidat vaksin sedang dipertimbangkan.

Selain itu, Pfizer dan BioNTech, berharap meminta otorisasi dari pemeeintah AS pada bulan ini untuk penggunaan darurat vaksin tersebut.

Itu meningkatkan kemungkinan keputusan regulasi paling cepat Desember. Aylward memberikan penilaian optimis terhadap prospek keseluruhan.

"Dalam diagnostik, kami berada dalam posisi untuk memperluas pengujian secara besar-besaran secara global. Dalam terapi, kami memiliki alat yang cukup saat ini untuk secara substansial mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini. Dan di bidang vaksin - dengan berita hari ini khususnya - kami berada di hampir memiliki kesiapan untuk meluncurkan dosis untuk populasi berisiko tinggi pada akhir kuartal pertama, awal kuartal kedua," kata Aylward.

Namun, ia memperingatkan adanya kesenjangan pendanaan yang akut sebesar US$4,5 miliar, yang dapat memperlambat akses ke tes, obat-obatan dan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik