Denmark Umumkan Pembatasan Baru Terkait Mutasi Covid-19

Basuki Eka Purnama
06/11/2020 11:42
Denmark Umumkan Pembatasan Baru Terkait Mutasi Covid-19
Ratusan bangkai cerpelai akan dimusnahkan di sebuah peternakan di Denmark setelah ditemukan versi mutasi covid-19.(AFP/Mette MOERK / Ritzau Scanpix)

PERDANA Menteri Denmark Mette Frederiksen, Kamis (5/11), mengumumkan pembatasan baru yang mempengaruhi lebih dari 280 ribu orang di negara itu setelah versi mutasi covid-19 dari peternakan cerpelai ditemukan pada manusia.

Copenhagen memperingatkan bahwa mutasi itu bisa mempengaruhi efektivitas vaksin covid-19 di masa depan.

"Mulai malam ini, warga di tujuh area di utara Jutland diminta tetap berada di wilayah mereka untuk mencegah penyebaran infeksi," ujar Frederiksen dalam sebuah konferensi pers.

"Kami meminta warga di utara Jutland untuk melakukan hal yang luar biasa. Seluruh mata dunia melihat ke kita," imbuhnya.

Baca juga: Majelis Umum PBB akan Gelar Sidang Khusus Soal Pandemi

Transportasi publik di wilayah itu akan dihentikan dengan bus dan kereta dilarang masuk atau keluar.

Denmark, negara pengimpor utama bulu cerpelai, Rabu (4/11), membuat pengumuman mengejutkan membantai seluruh cerpelai di negara itu, sekitar 15 hingga 17 juta ekor yang tersebar di 1.080 peternakan setelah ditemukannya versi mutasi covid-19 yang bisa ditularkan ke manusia.

Covid-19 versi mutasi itu telah dideteksi pada 12 orang, 11 di kawasan utara Jutland sementara satu lainnya di kawasan yang berbeda. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya