PRESIDEN Komisi UE Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya telah menyisihkan 220 juta euro untuk mentransfer pasien covid-19 dari negara-negara anggota yang terkena dampak paling parah ke negara tetangga yang memiliki tempat tidur rumah sakit cadangan.
Setelah konferensi video dengan 27 pemimpin negara anggota Uni Eropa, Von der Leyen meminta agar data covid-19 dikumpulkan. Pasalnya, penggunaan uang yang baik juga membutuhkan informasi yang baik.
Seruan koordinasi yang lebih besar tersebut dilakukan untuk merespons wabah korona yang sekali lagi melanda Eropa dalam gelombang kedua.
Para pemimpin diminta untuk tidak menutup perbatasan satu sama lain, tetapi bekerja sama untuk berbagi teknik terbaik untuk mengendalikan virus dan mempersiapkan distribusi vaksin.
Baca juga: Spanyol Jadi Negara UE Pertama Lampaui 1 Juta Kasus Covid-19
Menurut juru bicaranya, Kanselir Jerman Angela Merkel, mengatakan kepada para pemimpin bahwa pendekatan Eropa yang terkoordinasi sangat penting dalam memerangi pandemi.
"Khusus untuk Jerman, sebagai negara di tengah-tengah Eropa, penting agar perbatasan tetap terbuka, ada siklus ekonomi yang berfungsi dan kita bersama-sama memerangi pandemi," kata Merkel.
Von der Leyen mengatakan pengujian covid-19 secara besar-besaran akan menjadi kunci untuk melewati krisis tersebut dan meminta negara-negara Uni Eropa untuk mengadopsi standar bersama untuk tes cepat (rapid test) antigen.
"Ini kemudian akan memungkinkan kami untuk mendeskripsikan pengaturan yang optimal untuk berbagai bentuk tes," ungkapnya.(AFP/OL-5)