Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
AMERIKA Serikat terus mendesak Arab Saudi untuk segera melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Tapi, tampaknya kerajaan itu mengkhawatirkan dampak buruk akibat realisasi kebijakan tersebut.
Menurut laporan Haaretz yang dikutip Middle East Eye, miliarder Israel-Amerika, Haim Saban, mengungkapkan kekhawatiran Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman atau dikenal sebagai MBS.
Putra mahkota Saudi mengatakan kepada Haim Saban bahwa jika pihaknya mengikuti langkah Uni Emirat Arab dan Bahrain akan membuatnya, "Dibunuh Iran, Qatar, dan rakyat saya sendiri."
Pengusaha di bidang hiburan itu membuat klaim pada acara kampanye online pro-Biden pada Rabu dengan mengangkat judul Keamanan dan Kesejahteraan Israel di Gedung Putih Biden. Ini diselenggarakan oleh Florida untuk Joe Biden dan Kamala Harris.
UEA dan Bahrain, yang secara erat mengoordinasikan kebijakan luar negeri mereka dengan Arab Saudi, menormalisasi hubungan dengan Israel pada Agustus lalu. Mereka memperkuat langkah tersebut dengan upacara penandatanganan di Gedung Putih bulan lalu.
Saban, miliarder pendiri Saban Center for Middle East Policy di Brookings Institution, ialah salah satu dari sedikit Demokrat yang hadir ketika perjanjian yang dijuluki Abraham Accords ditandatangani pada 15 September. Presiden Donald Trump menyebut kesepakatan itu dengan Abraham Accords yang diambil dari nama ayah para nabi agama monoteistik bermula di Timur Tengah, yakni Yudaisme, Kristen, dan Islam.
Pada Jumat (23/10), Presiden AS Donald Trump mengatakan dia mengharapkan Arab Saudi juga menyetujui hubungan yang lebih dekat dengan Israel dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun demikian, survei baru-baru ini menunjukkan mayoritas populasi Arab terus menentang normalisasi dengan Israel.
Komentarnya muncul tak lama setelah Sudan menjadi negara Arab ketiga dalam beberapa bulan terakhir yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan al-Saud mengatakan kerajaan tidak akan mengakui Israel sampai ada kembalinya negosiasi Israel-Palestina.
Saban, seorang donor lama untuk partai Demokrat, juga menggunakan platformnya pada acara online Rabu, untuk memuji calon presiden dan komitmen 47 tahun mantan Wakil Presiden Joe Biden untuk Israel. "Semua orang Yahudi di Amerika yang peduli dengan aliansi AS-Israel tahu mereka dapat tidur nyenyak di bawah kepresidenan Biden," katanya.
Kesepakatan normalisasi sebagian besar telah dipenuhi secara positif di antara Demokrat dan Republik. Miliarder itu juga mengklaim bahwa Presiden Donald Trump memainkan peran kecil dalam mengamankan Persetujuan Abraham karena sebagian besar kontribusi dilakukan menantu dan penasihat seniornya, Jared Kushner.
"Semua pujian harus diberikan kepada Jared Kushner dan (pembantunya) Avi Berkowitz, yang bekerja sangat keras untuk itu," kata Saban.
Trump telah menyoroti kesepakatan normalisasi Arab dengan Israel sebagai pencapaian besar saat ia mencari masa jabatan lain dalam pemilihan 3 November, dengan basis Kristen evangelis-nya yang sangat mendukung Israel.
Namun, kesepakatan normalisasi telah membuat marah warga Palestina. Mereka dianggap telah menikam dari belakang karena memberi penghargaan kepada Israel dan mengizinkannya melanjutkan pendudukan ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur serta pengepungannya di Gaza. (OL-14)
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved