Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Uni Afrika mengutuk tindakan kekerasan yang mematikan di Lagos, kota terbesar di Nigeria, pada 20 Oktober lalu.
"Kami meminta semua aktor politik dan sosial untuk menolak tindakan kekerasan. Serta, menghormati hak asasi manusia (HAM) dan supremasi hukum," ujar Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat dalam pernyataan resmi, Kamis (22/10).
Pernyataan Faki tidak secara khusus mengecam tindakan pasukan keamanan. Dalam hal ini, dia merespons positif keputusan otoritas Nigeria untuk membubarkan Pasukan Khusus Anti-Perampokan (SARS).
Baca juga: Lawan Kebrutalan Polisi, Warga Nigeria Turun ke Jalan
Protes publik terhadap pelanggaran SARS semakin meluas dalam dua minggu terakhir. Ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut pembubaran unit khusus tersebut.
Amnesty International menyebut sekitar 12 orang tewas akibat tindakan tentara dan polisi Nigeria. Tindakan keras yang mematikan di tengah demonstrasi turut dipicu kebrutalan polisi dan protes sosial yang mengakar.
Baca juga: Gejala Iritasi Tenggorokan, Menlu Nigeria Positif Covid-19
Tercatat, 56 korban tewas di seluruh negeri sejak protes dimulai pada 8 Oktober. Human Rights Watch juga membenarkan laporan bahwa tentara Nigeria telah melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa.
Penggunaan kekuatan yang mematikan oleh pasukan keamanan menuai kecaman internasional. Dewan HAM PBB menilai laporan korban jiwa menunjukkan tindakan kekerasan sudah direncanakan sebelumnya.
Di Twitter, tentara Nigeria berdalih bahwa laporan terkait penembakan ke arah demonstran sebagai berita palsu atau hoaks.(AFP/OL-11)
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Selain itu, anak-anak juga perlu dilatih untuk berani bersuara terhadap berbagai hal negatif yang dialaminya, misalnya dari tindak kekerasan.
Kasus KDRT cukup banyak dialami oleh pasangan, baik yang masih dalam status pacaran maupun menikah
Dinas Pendidikan Pemkab Sumedang bertekad Meminimalkan terjadinya kasus-kasus kekerasan terhadap anak, utamanya di lingkungan sekolah.
Saat demonstrasi hari Kamis (22/8) misalnya, korban yang sempat dievakuasi ke kampus Unisba mencapai 16 orang.
Seorang perempuan berusia 30-an menderita luka ringan tetapi tidak memerlukan perawatan apa pun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved