Pekan ini, Armenia-Azerbaijan Bertemu dengan Menlu AS

MI
22/10/2020 01:45
Pekan ini, Armenia-Azerbaijan Bertemu dengan Menlu AS
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev(AFP)

MINGGU ini, menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan akan bertemu secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ketika kekuatan dunia berusaha untuk menghentikan pertempuran di Nagorno-Karabakh.

Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov dan Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan, me nurut kedua kementerian luar negeri tersebut, dijadwalkan bertemu Pompeo di Washington pada Jumat (23/10). Namun, mereka berdua mengesampingkan kemungkinan adanya pertemuan trilateral.

Gencatan senjata disepakati awal bulan ini di Moskow dan satu lagi pada akhir pekan ini. Namun, kesepakatan itu hampir tidak berdampak apa-apa di lapangan.

Pihak Yerevan mengatakan 772 tentara Armenia dan 36 warga sipil tewas dalam gejolak pertempuran saat ini. Sementara itu, pihak Baku melaporkan 63 korban dari warga sipil dan belum mengungkapkan kerugian militer mereka akibat konfl ik tersebut.

Konflik lama keduanya meletus lagi pada 27 September dalam bentrokan yang menimbulkan kekhawatiran atas kegagalan mediasi internasional selama beberapa dekade.

Dalam pidatonya pada Selasa (20/10), Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan tentara mereka telah menguasai sekitar 20 desa lagi di distrik yang dikuasai Armenia di sekitar Karabakh Azerbaijan.

“Saya sekali lagi mendesak para pemimpin Armenia: tinggalkan wilayah Azerbaijan sebelum terlambat dan kami akan menghentikan
tembakan,” katanya.

Namun, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mendesak pengakuan internasional atas Karabakh. Di tempat terpisah, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pembicaraan via telepon pada Selasa. Perkembangan situasi di Nagorno-Karabakh menjadi fokus pembahasan mereka.

“Vladimir Putin memberi tahu mitranya dari Prancis tentang langkah-langkah yang diambil untuk mencegah eskalasi permusuhan lebih lanjut dan melanjutkan pembicaraan untuk menyelesaikan masalah Nagorno-Karabakh dengan cara politik dan diplomatik secepat mungkin,” kata layanan pers Kremlin, dikutip laman kantor berita Rusia TASS. (Nur/AFP/I-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya