Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
WARGA Amerika Serikat (AS) telah lebih dini memberikan suara mereka dengan lebih dari 17,8 juta orang telah menentukan pilihan antara petahana Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden.
Meski hasil Pemilu AS tidak akan diketahui hingga hari-H pada 3 November, atau lebih lama lagi, saat ini Biden sukses mengungguli Trump dengan keunggulan mencapai dua digit.
Iowa, negara bagian tempat Trump menggelar kampanye pada Rabu (14/10), merupakan salah satu negara bagian yang mengizinkan para pemilih memberikan suara lebih cepat.
Baca juga: Putra Remaja Trump Positif Covid-19
"Saya tidak mau memberikan suara saya lewat surat," ujar Jeff Maki, agen asuransi ebrusia 44 tahun.
Dia memberikan suaranya lebih dini di Newton, Jasper County.
"Untuk memastikan suara saya terhitung, saya memutuskan memberikan suara secara langsung lebih dini," lanjutnya.
Auditor pemilu AS Dennis Parrott mengatakan pada 2016, sebanyak 8.200 orang memberikan suara lebih dulu di Jasper County.
Pemilu dini dimulai di Iowa pada 5 Oktober. Per Kamis (15/10), sebanyak 325 ribu orang telah memberikan suara mereka.
US Election Project yang digelar University of Florida melaporkan per Kamis (15/10) sore, sebanyak 17,8 juta suara telah masuk dari negara bagian yang menggelar pemilu dini.
Pakar pemilu menyebut pandemi covid-19 dan perluasan pemberian suara menggunakan surat menyebabkan melonjaknya warga AS yang memilih memberikan suara mereka secara lebih dini.
Trump berulang kali menuding pemberian suara menggunakan surat rentan dicurangi. Namun, hingga kini, tidak ada bukti kecurangan pada pemberian suara melalui surat. (AFP/OL-1)
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Tanpa proteksi yang memadai, produk impor AS berpotensi mendominasi pasar domestik, dari sektor otomotif hingga pertanian dan energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved