Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Program Pangan Dunia (WFP) berhasil meraih penghargaan Nobel Perdamaian. Ini tidak lepas dari upaya WFP dalam memerangi kelaparan dan menciptakan perdamaian di daerah konflik.
"Dengan penghargaan tahun ini, Komite Nobel ingin mengalihkan pandangan dunia ke jutaan orang yang menderita atau menghadapi ancaman kelaparan," ujar Pimpinan Komite Nobel Berit Reiss-Andersen saat mengumumkan penghargaan di Oslo, Norwegia.
"WFP dihormati atas upayanya memerangi kelaparan. Atas kontribusinya memperbaiki perdamaian di daerah konflik. Serta bertindak sebagai pendorong dalam upaya mencegah pemanfaatan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik," imbuhnya.
Baca juga: Penemu Virus Hepatitis C Dapat Hadiah Nobel Kedokteran
Lembaga internasional itu telah mendistribusikan bahan pangan dengan berbagai sarana transportasi. Mulai dari helikopter hingga gajah. WFP pun mengapresiasi penghargaan Nobel Penghargaan, sekaligus mengingatkan bahwa 690 juta orang dalam ancaman kelaparan.
Juru Bicara WFP Tomson Phiri menyebut penghargaan itu memicu semangat semua anggota dan pihak yang terlibat dalam program WFP.
"Untuk terus bergerak maju dan dinobatkan sebagai pemenang Nobel Perdamaian adalah suatu prestasi," tutur Phiri.
Dia pun mengapresiasi upaya lembaga dalam menyediakan suplai makanan di masa pandemi covid-19. Mengingat di masa krisis, banyak maskapai penerbangan tidak beroperasi dan organisasi itu tetap berupaya mendistribusikan bantuan.
Baca juga: WHO: 10% Populasi Global Sudah Terinfeksi Covid-19
"Kami tidak hanya menyediakan makanan untuk hari ini dan esok, namun juga membekali orang-orang dengan pengetahuan. Serta sarana untuk menopang diri mereka di masa mendatang," pungkasnya.
Didirikan pada 1961, organisasi PBB sudah membantu 97 juta orang sepanjang tahun lalu. Kemudian, mendistribusikan 15 miliar jatah makanan kepada warga yang tersebar di 88 negara.
Meski mengalami kemajuan dalam tiga dekade terakhir, namun target PBB untuk memberantas kelaparan pada 2030 tampaknya sulit tercapai. Dalam hal ini, jika kondisi pandemi tak kunjung terkendali.(CNA/OL-11)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved