Minggu 04 Oktober 2020, 20:11 WIB

Konflik Armenia-Azerbaijan Memanas, Sejumlah Kota Diserang

Nur Aivanni | Internasional
Konflik Armenia-Azerbaijan Memanas, Sejumlah Kota Diserang

AFP/Tofik Babayev
Rumah warga yang terdampak pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan.

 

PASUKAN Armenia dan Azerbaijan saling menembakkan roket, ketika pertempuran di Nagorno-Karabakh semakin memanas.

Ibu Kota Armenia, Yerevan, tidak lepas dari bombardir. Otoritas Yerevan menyatakan kota utama Nagorno-Karabakh, Stepanakert, yang diserang artileri sejak Jumat, kembali dihantam pada Minggu ini.

Ledakan dan asap yang membubung terpantau di beberapa bagian kota. Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebut Ganja, sebuah kota dengan populasi lebih dari 330 ribu orang, juga diserang.

Baca juga: Armenia Siap Berdialog menuju Gencatan Senjata

Adapun pasukan separatis mengklaim telah menghancurkan sebuah pangkalan udara di wilayah tersebut. Kedua pihak saling menuding telah menargetkan wilayah sipil.

Dalam sepekan terakhir, konflik tampaknya sudah melebar. Tepatnya, setelah pertempuran sengit pecah dalam perselisihan puluhan tahun atas Karabakh.

Armenia dan Azerbaijan bahkan menolak seruan internasional untuk gencatan senjata. Bentrokan pun meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Sirene berbunyi dan ledakan terdengar secara berkala di Stepanakert. Warga setempat terpaksa berlindung di ruang bawah tanah.

Baca juga: Presiden Azerbaijan Beri Peringatan Keras Atas Serangan Armenia

Kementerian Luar Negeri Armenia menyatakan Stepanakert dan Martakert berada di bawah serangan roket. Mereka menuduh pasukan Azerbaijan sengaja menargetkan penduduk sipil.

"Pasukan Armenia menyerang Ganja dengan roket dari wilayah Armenia," pungkas Penasihat Presiden Azerbaijan, Hikmet Hajiyev.

Dia menyebut pasukan Armenia juga menggunakan artileri berat dan roket untuk menyerang Terter dan Goradiz di Azerbaijan. Pasukan separatis Karabakh telah menghancurkan sebuah pangkalan udara di Ganja.

Baca juga: DK PBB Serukan Armenia dan Azerbaijan Hentikan Pertempuran

Pemimpin wilayah tersebut, Arayik Harutyunyan, pun memperingatkan fasilitas militer di sejumlah kota besar Azerbaijan, yang sudah menjadi sasaran. "Saya mengimbau penduduk kota untuk segera pergi," ujar Harutyunyan dalam sebuah unggahan di Facebook.

Dalam pidatonya pada Sabtu lalu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyerukan agar seluruh bangsa bersatu. Sebab, negara mereka tengah menghadapi "momen yang menentukan".

Rusia, Amerika Serikat dan Prancis telah menyerukan gencatan senjata. Armenia menyatakan siap untuk terlibat dengan mediator. Namun, Azerbaijan bersikeras agar pasukan Armenia mundur sepenuhnya, sebelum mencapai gencatan senjata.(AFP/OL-11)

 

Baca Juga

Getty Images via AFP

Amerika Resmikan Pusat Keamanan Kecerdasan Buatan

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Jumat 29 September 2023, 15:30 WIB
BADAN Keamanan Nasional atau National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan pembentukan pusat keamanan kecerdasan...
AFP

Uni Eropa Siapkan Aturan Baru untuk Pencari Suaka dan Migran

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Jumat 29 September 2023, 14:49 WIB
UNI Eropa (UE) pada Kamis (28/9) menyatakan kesiapan untuk menyetujui aturan-aturan baru mengenai bagaimana upaya penanganan para pencari...
AFP/Fethi Belaid

Respons PBB, Para Pemimpin Uni Eropa Cari Solusi Imigran

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Jumat 29 September 2023, 14:05 WIB
PARA pemimpin Uni Eropa bertemu di Malta pada Jumat (29/9). Mereka akan melakukan pembicaraan yang difokuskan mengenai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya