Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan tidak setuju terhadap pengetatan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) terkait otorisasi darurat vaksin covid-19.
Diketahui, Trump berulang kali menjanjikan ketersediaan vaksin covid-19 jelang pemilihan presiden AS pada 3 November. Dia pun mempertanyakan penundaan vaksin dan proposal baru FDA yang disebutnya bermuatan politis.
"Kami sedang meninjau hal itu dan seharusnya disetujui Gedung Putih. Kami mungkin tidak akan menyetujuinya (keputusan FDA)," tegas Trump dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan.
Baca juga: Trump Mengaku Sengaja Kecilkan Bahaya Covid-19
"Itu terdengar seperti keputusan politik. Ketika Anda memiliki Pfizer, Johnson & Johnson, serta perusahaan hebat lain yang membuat vaksin, dan telah melakukan pengujian, saya katakan mengapa mereka (FDA) harus menambah proses yang sangat panjang," paparnya.
Trump menekankan dirinya memiliki kepercayaan yang luar biasa terhadap sejumlah perusahaan farmasi besar. Beberapa pengembang vaksin covid-19 diharapkan memiliki hasil uji coba yang pasti sebelum pemilihan presiden AS.
Baca juga: Tidak Ingin Monopoli, Tiongkok Siap Bagikan Vaksin Covid-19
Sebelumnya, kabar pengetatan standar FDA dilaporkan The Washington Post. Lembaga itu diketahui akan mengeluarkan panduan untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik. Sebab, kalangan ahli kesehatan khawatir bahwa administrasi Trump mencampuri proses persetujuan untuk vaksin covid-19.
Akan tetapi, Kepala FDA Stephen Hahn tidak secara langsung mengonfirmasi laporan Washington Post. Namun dia menyebut regulator mungkin akan memperketat standar tentang proses otorisasi penggunaan darurat.
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Robert Redfield memperkirakan ada sekitar 700 juta dosis vaksin covid-19 yang tersedia pada Maret-April 2021. Stok itu cukup untuk 350 juta warga AS.(CNA/OL-11)
Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 30% terhadap produk Uni Eropa dan Meksiko.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mulai memberhentikan lebih dari 1.300 pegawainya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang sudah lama dirancang.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) secara resmi memulai proses pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 1.300 pegawainya pada Jumat (11/7).
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa akan mengenakan tarif impor AS sebesar 35% terhadap Kanada, kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
PEMERINTAH Indonesia berharap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat meninjau kembali kebijakan tarif impor terhadap produk-produk dari Indonesia
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved