Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PAUS Fransiskus sedang dalam pemantauan konstan untuk tanda-tanda terjangkit virus korona baru (covid-19). Demikian dikatakan seorang pejabat tinggi Vatikan, Senin (14/9). Langkah itu datang setelah pemimpin umat Katolik sedunia berusia 83 tahun bertemu dengan seorang kardinal yang kemudian dinyatakan positif.
Kardinal Filipina Luis Antonio Tagle, 63, melakukan audiensi pribadi dengan Fransiskus pada 29 Agustus lalu. Ia kemudian dinyatakan positif covid-19 sekembalinya ke Manila pada 10 September.
Baca juga: Paus Fransiskus Sedih Hagia Sophia kembali Jadi Masjid
"Kami bersikap hati-hati," kata Menteri Luar Negeri Pietro Parolin kepada kantor berita ANSA.
"Tidak ada peringatan khusus (di Vatikan)", tetapi kesehatan pemimpin 1,2 miliar umat Katolik dunia terus dipantau,” tambahnya.
Paus Fransiskus, yang bernama lahir Jorge Bergoglio, tidak menunjukkan rasa takut akan kesehatannya sendiri sejak merebaknya pandemi covid-19 awal tahun ini.
Paus berbicara kepada mereka yang mengunjunginya di Istana Apostolik tanpa memakai masker. Minggu lalu dia terlihat mengenakannya untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi, tetapi dia melepaskannya untuk mengobrol dengan umat.
Baca juga: Paus Fransiskus Serukan soal Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19
Namun, dia menghindari praktik biasa berjabat tangan dan mencium bayi, dan menggunakan pembersih tangan yang diserahkan kepadanya oleh asisten pribadi.
Paus dites covid-19 pada Maret ketika seorang uskup yang tinggal di residen yang sama dengannya ternyata positif. (CNA/Hym/A-3)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved