Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PERDANA Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memperoleh rating tinggi dari para pemilih berdasarkan jajak pendapat yang diterbitkan pada Rabu (2/9), terkait penanganannya terhadap pandemi Covid-19 dan representasi mayoritas etnis Melayu yang lebih besar dalam pemerintahannya.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga survei independen Merdeka Center itu memberi peringkat persetujuan 69% untuk Muhyiddin. Dia mendapat dukungan meski baru menjabat dalam 6 bulan, menyusul perebutan kekuasaan yang menyebabkan jatuhnya pemerintah multi-etnis yang dipimpin Mahathir Mohamad.
Baca juga: Presiden Prancis Janji Siap Bantu Irak dalam Bidang Keamanan
Responden survei juga memberikan peringkat persetujuan 93% untuk penanganan pemerintah terhadap pandemi covid-19. Selain itu, peringkat tinggi untuk membantu yang warga terdampak dan mengelola ekonomi selama masa krisis.
Malaysia telah melaporkan lebih dari 9.300 infeksi virus korona.
Dalam jajak pendapat popularitas terakhir yang diterbitkan oleh Merdeka Center pada April tahun lalu, kurang dari setengah orang Malaysia menyetujui perdana menteri saat itu Mahathir. Hal itu disebabkan kekhawatiran atas kenaikan biaya dan masalah rasial yang mengganggu pemerintahannya.
Direktur Eksekutif Pusat Merdeka Ibrahim Suffian mengatakan para pemilih Melayu menunjukkan preferensi yang kuat untuk pengelolaan pandemi oleh pemerintah dan kejatuhan ekonomi. Pemerintah juga diapresiasi karena mampu menyatukan partai-partai politik Melayu yang berseteru lama.
"Hasil tersebut juga menunjukkan gelombang dukungan yang signifikan dari pemilih Melayu menuju koalisi politik Melayu yang bersatu," kata Ibrahim dalam sebuah pernyataan.
Etnis Melayu mencapai sekitar 60% dari populasi Malaysia yang berjumlah sekitar 32 juta. Sisanya sebagian besar terdiri dari etnis Tionghoa dan etnis minoritas India. (CNA/OL-6)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved