Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PULUHAN ribu pendukung oposisi melakukan aksi di jalanan ibu kota Belarus, Minsk, Minggu (30/8), untuk menuntut diakhirinya pemerintahan Alexander Lukashenko.
AFP dan media lokal memperkirakan hampir 100 ribu orang turut dalam aksi unjuk rasa itu. Angka tersebut sama dengan skala unjuk rasa pada akhir pekan sebelumnya dan menjadi demonstrasi terbesar yang pernah terjadi di negara itu sejak kemerdekaan dari Uni Soviet.
Beberapa pengunjuk rasa berkumpul di sekitar kediaman resmi Lukashenko di Istana Kemerdekaan. Sementara, barisan polisi antihuru-hara dan pasukan khusus berseragam lengkap dengan meriam air menjaga lokasi di pusat Kota Minsk tersebut.
Baca juga: Protes Belarus Berlanjut, Pemerintah Cabut Akreditasi Jurnalis
Unjuk rasa pada Minggu (30/8) itu jatuh pada hari ulang tahun ke-66 Lukashenko dan pesan oposisi yang disebarkan secara daring meminta demonstran membawa bunga dan hadiah buatan tangan kreatif. Hal itu mencerminkan sikap mereka terhadap pemimpin otoriter itu.
Beberapa orang meneriakkan, "Keluar! Kami datang untukmu di hari ulang tahunmu!"
Yang lain menunjukam barang-barang unik termasuk toilet model karton dengan tanda yang meminta Lukashenko menyiram dirinya sendiri.
Ada pula yang membawa peti mati dengan tulisan "kediktatoran" di sampingnya dan gambar kecoa raksasa, sebagai panggilan yang digunakan oposisi untuk Lukashenko.
Yang lain berteriak "Tikus adalah Anda dan kami orangnya," lapor situs berita lokal Nasha Niva, setelah Lukashenko menyebut pengunjuk rasa sebagai "tikus."
Ribuan orang juga mengadakan aksi serupa di kota-kota Belarus lainnya, termasuk Brest dan Grodno.
Aksi protes telah memasuki minggu ke-3 sejak pemilihan presiden pada 9 Agustus lalu yang disengketakan. Para pendukung oposisi menolak klaim kemenangan Lukashenko dan mendukung saingannya Svetlana Tikhanovskaya sebagai pemenang yang sebenarnya. (OL-1)
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
Atlet dari Rusia dan Belarus telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina, Februari 2022.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Israel dan sekutunya agar tidak melancarkan serangan terhadap Iran.
Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya mengajak pemimpin dunia tidak mengabaikan negaranya dan tidak menjadikannya sebagai hadiah penghiburan bagi Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved