Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Puluhan Ribu Orang Kembali Turun ke Jalan di Minsk

Faustinus Nua
31/8/2020 05:55
Puluhan Ribu Orang Kembali Turun ke Jalan di Minsk
Ribuan orang melakukan aksi demonstrasi di Minsk, Belarus menentang hasil pemilu yang memenangkan petahana Alexander Lukashenko.(AFP/STR)

PULUHAN ribu pendukung oposisi melakukan aksi di jalanan ibu kota Belarus, Minsk, Minggu (30/8), untuk menuntut diakhirinya pemerintahan Alexander Lukashenko.

AFP dan media lokal memperkirakan hampir 100 ribu orang turut dalam aksi unjuk rasa itu. Angka tersebut sama dengan skala unjuk rasa pada akhir pekan sebelumnya dan menjadi demonstrasi terbesar yang pernah terjadi di negara itu sejak kemerdekaan dari Uni Soviet.

Beberapa pengunjuk rasa berkumpul di sekitar kediaman resmi Lukashenko di Istana Kemerdekaan. Sementara, barisan polisi antihuru-hara dan pasukan khusus berseragam lengkap dengan meriam air menjaga lokasi di pusat Kota Minsk tersebut.

Baca juga: Protes Belarus Berlanjut, Pemerintah Cabut Akreditasi Jurnalis

Unjuk rasa pada Minggu (30/8) itu jatuh pada hari ulang tahun ke-66 Lukashenko dan pesan oposisi yang disebarkan secara daring meminta demonstran membawa bunga dan hadiah buatan tangan kreatif. Hal itu mencerminkan sikap mereka terhadap pemimpin otoriter itu.

Beberapa orang meneriakkan, "Keluar! Kami datang untukmu di hari ulang tahunmu!"

Yang lain menunjukam barang-barang unik termasuk toilet model karton dengan tanda yang meminta Lukashenko menyiram dirinya sendiri.

Ada pula yang membawa peti mati dengan tulisan "kediktatoran" di sampingnya dan gambar kecoa raksasa, sebagai panggilan yang digunakan oposisi untuk Lukashenko.

Yang lain berteriak "Tikus adalah Anda dan kami orangnya," lapor situs berita lokal Nasha Niva, setelah Lukashenko menyebut pengunjuk rasa sebagai "tikus."

Ribuan orang juga mengadakan aksi serupa di kota-kota Belarus lainnya, termasuk Brest dan Grodno.

Aksi protes telah memasuki minggu ke-3 sejak pemilihan presiden pada 9 Agustus lalu yang disengketakan. Para pendukung oposisi menolak klaim kemenangan Lukashenko dan mendukung saingannya Svetlana Tikhanovskaya sebagai pemenang yang sebenarnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya