Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Korea Selatan Desak Karyawan Bekerja dari Rumah

(CNA/Van/I-1)
28/8/2020 05:05
Korea Selatan Desak Karyawan Bekerja dari Rumah
Seorang pria yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan perlindungan terhadap virus corona COVID-19 berjalan di Myeongdong, Seoul((Photo by Ed JONES / AFP))

OTORITAS Korea Selatan, Kamis (27/8), mendesak perusahaan dan pelaku bisnis agar memberlakukan work from home setelah melaporkan jumlah kasus harian virus
korona tertinggi sejak Maret.

Seoul melaporkan 441 kasus baru pada Rabu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea mengatakan infeksi tersebut merupakan kasus paling
tinggi harian sejak awal Maret ketika negara itu mengalami wabah besar pertama.

Sementara itu, pihak berwenang mengatakan lonjakan kasus itu sebagian besar berkaitan dengan klaster gereja yang terus meningkat akhir-akhir ini. Otoritas juga
memperingatkan kemungkinan klaster baru di ruang publik yang padat penduduk dan di tempat kerja.

“Harap lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap faktor risiko di tempat kerja, yakni lingkungan kerja sangat rentan terhadap infeksi, seperti call center dan gudang
logistik,” kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.

“Untuk mengurangi penularan di tempat kerja, harap kurangi jumlah staf melalui jam kerja yang fl eksibel, bekerja dari rumah, dan jam kerja yang tidak teratur.”

Pada Maret, Korea Selatan melaporkan wabah pusat panggilan, sementara setidaknya 100 kasus dikaitkan dengan pusat logistik yang dijalankan oleh raksasa
e-commerce Coupang Corp pada Juni.

Park mengatakan setidaknya 80% infeksi selama seminggu terakhir berasal dari daerah metropolitan Seoul yang padat penduduk dan banyak yang terkait dengan
gereja dan rapat umum politik.

Kasus-kasus baru tersebut membuat jumlah total infeksi virus korona di Korea Selatan menjadi 18.706 dan kematian kematian menjadi 313.

Sebanyak 933 infeksi telah dilacak yang berkaitan dengan wabah gereja, sementara setidaknya 51.000 orang, yang telah dikategorikan terkait dengan unjuk rasa pada
15 Agustus.

LG Group, yang merupakan konglomerat terbesar keempat di Korea Selatan, mengumumkan telah menutup sebagian gedung di kantor pusatnya yang berada di Seoul
karena telah ditemukannya infeksi virus korona.

Kamis (27/8), dalam sebuah pernyataan, LG menyebut Gedung Timur yang berada di LG Twin Towers di Yeouido, sebelah barat Seoul, telah ditutup
sebagian. Ini dilakukan setelah seorang anak yang berada di pusat penitipan anak di kantor LG tersebut dinyatakan positif mengidap virus korona.

Sementara itu, ayah anak tersebut, yang merupakan karyawan LG Chem Ltd, dinyatakan negatif covid-19. Namun, saat ini dia dan keluarganya sedang dalam isolasi
mandiri. (CNA/Van/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya