Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Prancis dan Belanda Masuk ke Daftar Karantina Perjalanan Inggris

Faustinus Nua
14/8/2020 10:20
Prancis dan Belanda Masuk ke Daftar Karantina Perjalanan Inggris
Warga sedang jalan-jalan di area pertokoan di London (12/8/2020)(AFP/TOLGA AKMEN)

Inggris pada Kamis (13/8) mengumumkan akan memberlakukan kembali karantina bagi pelancong dari Prancis dan Belanda. Inggris juga mendorong Paris untuk segera mengumumkan tindakan yang sama guna menekan lonjakan kasus baru covid-19.

Pemerintah Inggris mengatakan perubahan tersebut kemungkinan akan memicu eksodus massal di antara setengah juta wisatawan Inggris yang saat ini berada di Prancis, setelah peningkatan kasus virus covid-19 di sana.

"Data menunjukkan kami perlu menghapus Prancis, Belanda, Monaco, Malta, Turks, Caicos, juga Aruba dari daftar koridor perjalanan virus covid-19 kami untuk menjaga tingkat infeksi turun," tulis menteri transportasi Grant Shapps di Twitter.

"Jika Anda tiba di Inggris setelah pukul 04.00 Sabtu dari tujuan ini, Anda perlu mengisolasi diri selama 14 hari," lanjutnya.

Menteri junior Prancis untuk urusan Eropa Clement Beaune menyayangkan keputusan itu. Menurut Beaune, hal itu akan memicu tindakan balasan Paris untuk menerapkan karantina bagi pelancong dari Inggris juga.

Baca juga: Israel dan UEA Capai Kesepakatan Damai Bersejarah

"(Prancis) berharap bisa kembali normal secepat mungkin," kata Beaune di Twitter.

Pada Kamis, Prancis mencatat 2.669 infeksi virus covid-19, angka harian tertinggi sejak Mei.

Inggris awalnya memberlakukan karantina untuk semua pengunjung yang tiba di negara itu. Namun, kemudian membuat kebijakan perjalanan agar wisatawan yang datang dari negara tertentu untuk mengisolasi diri.

Otoritas Inggris juga memberlakukan kembali karantina bagi pelancong yang datang dari Spanyol pada akhir Juli. Kemudian Inggris memberlakukan kembali karantina untuk pelancong dari Andorra, Belgia, dan Bahama minggu lalu.

Dengan lebih dari 41.000 kematian yang disebabkan oleh covid-19, Inggris adalah negara yang paling parah terkena dampak di Eropa. Perdana Menteri Boris Johnson dikritik karena penanganannya terhadap krisis covid-19. (France24/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya