Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Boris Johnson Tawarkan Bantuan untuk Libanon

Basuki Eka Purnama
05/8/2020 12:52
Boris Johnson Tawarkan Bantuan untuk Libanon
Suasana kehancuran pascaledakan di pelabuhan Beirut, Libanon(AFP/Anwar AMRO)

PERDANA Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris siap memberikan bantuan untuk Libanon setelah ledakan besar mengguncang kawasan pelabuhan ibu kota Beirut yang menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya.

"Gambar dan video dari Beirut malam ini mengejutkan," tulis Johnson di Twitter. "Perhatian dan doa saya bersama orang-orang yang terperangkap dalam insiden mengerikan ini."

"Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apa pun yang kami bisa, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif yang mengguncang Beirut, Selasa (4/8).

Baca juga: Warga Australia Tewas dalam Ledakan di Beirut

Aoun menyebut penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut tidak dapat diterima karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.

Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Presiden meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu (5/8) serta mengatakan status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.

Sejauh ini, setidaknya 78 orang dilaporkan tewas akibat ledakan, sementara sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Otoritas setempat menyebut kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

"Apa yang kami saksikan di sini adalah sebuah malapetaka dahsyat. Korban bergelimpangan, kerusakan terjadi di mana-mana," ujar kepala
Palang Merah Libanon George Kettani. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik