Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, Selasa (4/8), menawarkan bantuan dari 'Negeri Paman Sam' itu untuk Libanon setelah Beirut diguncang ledakan besar.
"Kami terus memonitor kondisi di sana dan siap memberikan bantuan untuk warga Libanon saat mereka bangkit dari tragedi mengerikan itu," ungkap Pompeo lewat Twitter.
Pompeo, dalam pernyataan lanjutannya, mengatakan AS menunggu hasil temuan dari pemerintah Libanon mengenai penyebab ledakan yang telah menewaskan sedikitnya 50 orang itu.
Baca juga: Staf Kedubes Jerman Terluka dalam Ledakan di Beirut
"Tim kami di Libanon telah melaporkan kerusakan yang dialami kota yang saya sayangi itu," kata Pompeo yang telah beberapa kali menyatakan dirinya memiliki hubungan pribadi dengan Libanon.
Kedutaan Besar AS di Beirut meminta warga AS yang ada di sana untuk mencari perlindungan.
"Ada gas beracun yang dilepaskan dari ledakan itu ke segala penjuru. Jadi, kami meminta warga AS untuk tetap di rumah dan mengenakan masker," ungkap Kedutaan Besar AS di Beirut. (AFP/OL-1)
SEDIKITNYA enam orang tewas dan 10 lainnya terluka pada Kamis (7/8) akibat serangan pesawat nirawak Israel di Libanon timur.
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved