Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Kebocoran Data Ungkap Skala Kasus Covid-19 Iran

Haufan Hasyim Salengke
04/8/2020 11:16
Kebocoran Data Ungkap Skala Kasus Covid-19 Iran
Penduduk Iran menggunakan masker untuk mencegah penyebaran covid-19(AFP/Atta Kenare)

KEBOCORAN data dari dalam negeri Iran mengungkapkan jumlah kematian yang disebabkan oleh covid-19 hampir tiga kali lebih tinggi dari angka yang dilaporkan pemerintah.

Data, yang diteruskan ke layanan BBC Persia, menunjukkan hampir 42.000 orang meninggal dengan gejala covid-19 hingga 20 Juli, hampir tiga kali lipat dari 14.405 yang dilaporkan Kementerian Kesehatan.

Jumlah infeksi juga jauh lebih tinggi dari yakni 451.024 dibandingkan dengan 278.827 yang diungkapkan oleh Teheran.

Kasus terkait pelaporan data resmi adalah umum di seluruh dunia karena kapasitas pengujian yang terbatas, tetapi informasi BBC mengungkapkan pemerintah Iran melaporkan jumlah harian yang secara signifikan lebih rendah, meskipun telah mencatat semua kematian--menunjukkan angka-angka itu sengaja dibikin lebih rendah.

Kebocoran data juga menunjukkan kasus pertama covid-19 yang tercatat di Iran adalah pada 22 Januari, sebulan sebelum pemerintah mengakui adanya kasus.

Sudah menjadi pusat wabah virus Timur Tengah, Teheran menutupi kasus-kasus awal dan kegagalannya untuk bertindak cepat terhadap wabah tersebut kemungkinan mempercepat penyebaran virus di seluruh wilayah.

Baca juga:  Presiden: 25 Juta Orang Iran Mungkin Telah Terinfeksi Covid-19

BBC menerima data dari sumber anonim, yang mengatakan kepada mereka berbagi data untuk menjelaskan kebenaran.

"Dan untuk mengakhiri permainan politik atas epidemi tersebut".

Data yang diberikan mencakup rincian penerimaan pasien harian ke rumah sakit di Iran, termasuk nama, usia, jenis kelamin, gejala, tanggal dan lama periode yang dihabiskan di rumah sakit, dan kondisi mendasar yang mungkin dimiliki pasien.

Tren keseluruhan kasus dan kematian dalam data yang bocor mirip dengan laporan resmi, tetapi dalam ukuran berbeda.

Nouroldin Pirmoazzen, mantan anggota parlemen Iran yang merupakan pejabat di Kementerian Kesehatan dan sekarang tinggal di AS, mengatakan kepada BBC, pemerintah Iran cemas dan takut akan kebenaran ketika covid-19 menghantam wilayahnya.

"Pemerintah takut orang miskin dan pengangguran akan turun ke jalan," ucapnya.

Kementerian Kesehatan Iran mengklaim negara itu melapor kepada Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) tentang jumlah kasus covid-19 dan kematiannya secara transparan dan jauh dari penyimpangan apa pun.

Menutupi skala sebenarnya sebuah krisis bukanlah perilaku yang tidak biasa dari rezim Iran. Sejumlah insiden telah membawa respons serupa pada tahun 2020.

Pada Januari, Iran menembak jatuh jet Ukraina di dekat Teheran, menewaskan semua penumpang. Rezim menyembunyikan tindakannya selama tiga hari, baru mengakui kesalahan ketika tekanan publik yang meningkat melalui protes.

Kemudian fasilitas nuklir dan militer Iran menjadi sasaran serangkaian sabotase, ledakan, dan serangan siber, tetapi Teheran berusaha menyembunyikan apa yang terjadi. (BBC/Arab News/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya