Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Otoritas Filipina akan kembali memberlakukan lockdown yang lebih ketat di ibu kota Manila dan sekitarnya selama 2 minggu sejak Selasa besok (4/5). Pasalnya, kasus infeksi telah melonjak lebih dari 100.000 kasus per hari.
Dikutip South China Morning Post, Presiden Rodrigo Duterte telah menyetujui penempatan Metro Manila dan provinsi terdekat seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan di bawah karantina yang disebut Karantina Masyarakat Modifikasi yang Ditingkatkan (MECQ). Pembatasan akan diberlakukan hingga 18 Agustus.
Baca juga: Ekonomi Kian Terpukul, Warga Hong Kong Keluhkan PHK
Beberapa bisnis dan angkutan umum diharapkan akan ditutup di ibukota, yang saat ini berada di bawah klasifikasi MECQ. Izin kerja dan karantina juga akan diberlakukan, karena pihak berwenang berupaya membatasi perpindahan.
Langkah Duterte diambil setelah 80 kelompok lokal yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat menyerukan kontrol yang lebih ketat. Mereka mengatakan negara itu kalah dalam pertarungan melawan virus korona.
"Petugas kesehatan kami kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berujung yang berbondong-bondong ke rumah sakit kami," kata kelompok medis dalam sebuah surat kepada Duterte yang mereka baca di konferensi pers.
"Saya sudah mendengarmu. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar bahwa Anda lelah," kata Duterte pada Minggu malam.
Filipina mencatat 5.032 infeksi tambahan pada Minggu, peningkatan satu hari tertinggi di negara itu. Total kasus virus korona yang dikonfirmasi menjadi 103.185 dengan korban tewas melonjak 20 kasus menjadi total 2.059.
Ini adalah jumlah tertinggi kedua infeksi covid-19 dan kematian di Asia Tenggara setelah Indonesia. Duterte juga menyetujui perekrutan 10.000 profesional medis untuk memperkuat tenaga medis saat ini dan manfaat tambahan bagi pekerja perawatan kesehatan yang merawat pasien covid-19.
Sebelumnya, pada pertengahan Maret, Duterte memberlakukan lockdown di ibu kota dan provinsi lain untuk menghentikan penyebaran virus korona. Dia mulai mengurangi pembatasan pada bulan Juni dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi domestik, yang sekarang menghadapi kontraksi terbesar lebih dari 3 dekade.(SCMP/H-3)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved