Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Lampaui 150.000, AS Kembali Catat Rekor Kasus Kematian Tertinggi

Faustinus Nua
30/7/2020 09:30
Lampaui 150.000, AS Kembali Catat Rekor Kasus Kematian Tertinggi
Papan pengumuman yang mengingatkan pengunjung Oakland Zoo di Oakland, California untuk memakai masker (29/7/2020))(AFP/JUSTIN SULLIVAN )

Kematian akibat covid-19 di Amerika Serikat (AS) telah melampaui 150.000 kasus covid-19 pada Rabu (29/7). Angka tersebut menjadi yang tertinggi dari negara lain atau hampir seperempat dari total kasus dunia.

Di urutan kedua Brasil yang mencatatkan lebih dari 88.000 kematian. Lalu, di urutan ketiga Inggris. Cocid-19 di Inggris menyebabkan 46.000 orang meninggal dunia.

Dikutip CNA, sekitar 10.000 kasus kematian terjadi selama 11 hari terakhir dan menjadi yang tercepat di AS sejak awal Juni. Sementara Florida melaporkan rekor lain dalam kematian satu hari pada hari Rabu yang mencapai 217 kasus.

Baca juga: Argentina Uji Coba Serum Hiperimun dari Kuda untuk Covid-19

Di antara 20 negara dengan wabah terbesar, AS menempati urutan ke-6 dalam kasus kematian per kapita, dengan 4,5 kematian per 10.000 orang. Hanya Inggris, Spanyol, Italia, Peru, dan Chili yang memiliki tingkat per kapita lebih tinggi. Jumlah kematian di AS mencapai hampir 23% dari total global yang diketahui, yaitu hanya lebih dari 661.000.

Laju infeksi telah meningkat sejak angka kematian AS melewati 100.000 pada 27 Mei. Pusat penyebaran juga telah pindah, ke Selatan dan Barat dari daerah di sekitar New York, yang sejauh ini masih memiliki jumlah kematian tertinggi lebih dari 32.000.

Arkansas, California, Florida, Montana, Oregon dan Texas masing-masing melaporkan rekor lonjakan pada Selasa. Johns Hopkins menempatkan infeksi covid-19 terkonfirmasi di negara itu hampir 4,4 juta.

Angka tersebut juga menjadi yang tertinggi di dunia, meskipun jumlah sebenarnya di AS dan di seluruh dunia diyakini lebih tinggi karena batas pengujian dan banyak kasus ringan covid-19 yang tidak terdeteksi atau tidak dilaporkan. (CNA/Reuters/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik