GAMBAR langka seekor harimau di hutan Thailand membuat ilmuwan konservasi kegirangan dan menyebut hal itu sebagai bukti kebangkitan hewan yang terancam punah itu.
Para zoologis menyebuty wilayah Asia Tenggara menjadi medan tempur untuk menyelamatkan kucing besar yang angkanya di dunia merosot dari 100 ribu, seratus tahun lalu, menjadi kurang dari 4 ribu ekor pada hari ini.
Permintaan untuk kulit dan bagian tubuh harimau di Tiongkok dan Vietnam memicu perburuan liar binatang itu.
Baca juga: Anak Libanon Diramalkan akan Mati Kelaparan pada Akhir Tahun
Untuk menandai Hari Harimau Sedunia, Rabu (29/7), kelompok konservasi di Thailand merilis foto dan video langka, pertama dalam tempo empat tahun yang merekam aktivitas harimau di negara itu.
Dalam rekaman video itu, beberapa ekor harimau melintas di depan jebakan kamera. Bahkan, seekor dari mereka menemukan lensa tersembunyi dan mendekat untuk menyelidiki.
Menyebut rekaman itu sangat luar biasa, John Goodrich, kepala ilmuwan di kelompok konservasi Panthera, mengatakan, "Ini merupakan indikator bahwa apa yang kami lakukan berhasil. Kami mulai melihat kebangkitan dari jumlah harimau di wilayah ini."
Thailand telah meningkatkan upaya konservasi mereka selama satu dekade treakhir dan diyakini kini menjadi rumah sekitar 200 ekor harimau.
Hutan di utara Thailand, tempat rekaman itu diambil, merupakan rumah bagi populasi berkembang biak subspesies harimau Indochina.
"Dalam kerja selama lebih dari 20 tahun, ini merupakan gambar terbaik yang saya lihat," ujar Eileen Larney, country manajer Zoological Society of London di Thailand.
"Melihat predator puncak, seperti harimau, kembali ke hutan berarti ekosistem mulai pulih. Itu berarti bagus untuk semua hewan liar," imbuhnya. (AFP/OL-1)