Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Pandemi virus korona memberikan peluang bagi mafia Italia untuk lebih berkembang dan menjadi lebih kaya serta kuat, demikian pernyataan Direktorat Investigasi Anti-Mafia Nasional Italia (DIA), pada Jumat (17/7) seperti dilansir dari ansa.it.
Dikatakan,'kelumpuhan ekonomi' yang disebabkan oleh krisis akibat pandemi covid-19 jutru tidak berlaku bagi mafia 'peluang untuk lebih kaya dan ekspansi yang lebih luas dibandingkan dengan skenario pascaperang'.
Baca juga: Jutaan Orang di Spanyol Diperintahkan Tinggal di Rumah
Krisis membuka peluang bagi mafia untuk membeli perusahaan besar dan menengah yang sedang berjuang melawan pandemi dan yang telah merugi, kata DIA dalam laporan enam bulanannya kepada parlemen Italia.
Laporan itu menambahkan bahwa pada tahun 2019, 51 badan lokal dibubarkan untuk infiltrasi mafia.Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sejak 1991 saat pertama kali terjadi.
Tiga mafia utama Italia adalah Calabria 'Ndrangheta, Sisilia Cosa Nostra, dan Campania Camelia. Ada juga kelompok kejahatan terorganisir di Sisilia pusat, Stidda, dan sebuah kelompok di Puglia yang disebut Sacra Corona Unita (United Holy Crown, SCU).(ANSA/H-3)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved